Bisnis.com, JAKARTA — Dinas Perhubungan DKI Jakarta bakal menggunakan alat pemindaian Covid-19 yang dikembangkan Universitas Gadjah Mada, GeNose C19.
Penggunaan Genose C19 akan dimulai pada 7 Februari di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur.
“Untuk Genose ini akan dilakukan pada tanggal 7 Februari di Jakarta, di Terminal Pulogebang yang melayani antarkota antarprovinsi [AKAP]. Sementara yang lain itu belum. Tentu kita akan sesuaikan dengan karakteristik alat ini,” kata Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo di DPRD DKI Jakarta, Rabu (3/2/2021).
Syafrin mengatakan pemakaian GeNose C19 bakal diterapkan secara bertahap di sejumlah terminal yang ada di DKI Jakarta. Pada tahap awal, pengadaan GeNose C19 di Terminal Pulogebang menjadi bantuan dari Kementerian Perhubungan.
“Kami harap untuk terminal lainnya kita juga mendapat bantuan sehingga secara keseluruhan pergerakan antarkota di Jakarta ini termonitor angka kasus positifnya dari pelaku perjalanan,” ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana menambah penggunaan alat deteksi Covid-19 berupa GeNose di stasiun lainnya dengan jumlah penumpang yang tinggi.
Baca Juga
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan selaku regulator transportasi Kemenhub harus memastikan bahwa di luar penerapan prosedur kesehatan, mereka yang akan melakukan perjalanan juga harus aman dari terpapar Covid-19.
Salah satunya, kata dia, agar penggunaan GeNose bisa dilakukan tetapi saat ini baru diberlakukan di dua tempat.
Selama proses tersebut, dia juga akan mengevaluasi hal-hal yang harus diperbaiki.
Saat ini bagi penumpang Kereta Api Jarak Jauh bisa memilih untuk melakukan rapid tes antigen atau GeNose sebagai persyaratan yang diwajibkan untuk melakukan perjalanan.
“Proses ini kami lakukan bertahap, kami akan men-challenge tempat–tempat yang aman. Setelah stasiun Senen dan DI Yogyakarta, akan ke Surabaya, Semarang, Bandung, dan Cirebon, sehingga lebih challenging dengan jumlah penumpang yang banyak. Alat ini bisa lebih teruji dan lebih akurat semakin lama digunakan,” ujarnya, Rabu (3/2/2021).
Saat ini, pihaknya menerapkan GeNose secara bertahap. Ditargetkan, alat ini segera terpasang di 44 stasiun di seluruh Jawa dan Sumatra. Setelah diterapkan di stasiun KA, GeNose rencananya diterapkan di moda transportasi lain seperti angkutan udara.