Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana merelokasi warga yang masih tinggal di bantaran kali. Langkah itu diambil untuk merampungkan program normalisasi serta naturalisasi sungai di Ibu Kota.
Kebijakan itu disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi data banjir yang tersebar di sejumlah titik DKI Jakarta pada Kamis (18/2/2021).
“Masih banyak warga kita yang senang tinggal di bantaran kali. Ke depan, secara bertahap kita akan pindahkan. Sekarang kita juga terus membangun Rusunawa, Rusunawi dan terus melakukan program normalisasi, naturalisasi sungai,” kata Ariza di Balai Kota DKI Jakarta.
Menurut Ariza, penyebab banjir di DKI Jakarta adalah mayoritas lahannya berada pada posisi yang rendah. Pasalnya, dia bercerita, sebagian tanah yang tersebar di wilayah Jakarta diambil untuk meninggikan lahan di kawasan Senayan.
“Jadi dulu Senayan itu tanahnya ditinggikan. Sumber tanahnya dari berbagai daerah termasuk di daerah, Jakarta Selatan. Sekarang daerah tersebut sudah seperti kubangan, kalau hujan ya banjir,” tuturnya.
Sebelumnya, berdasarkan pantaubanjir.jakarta.go.id, genangan air imbas hujan lebat pada hari ini mengguyur 13 Rukun Warga (RW) yang tersebar di Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur. Malahan, ketinggian muka air di sejumlah wilayah itu mencapai sekitar 31 hingga 70 sentimeter.
Baca Juga
Selain itu, sejumlah layanan transportasi umum juga terdampak akibat genangan air yang tersebar di sejumlah wilayah. Misalkan, layanan KRL dan juga TransJakarta sempat terkendala terkait layanan operasi mereka.
Seperti diberitakan, jalur rel kereta di Stasiun Tebet, Jakarta Selatan, sempat terendam banjir pada pukul 13.20. Sementara itu, PT Transportasi Jakarta atau TransJakarta mengalihkan lima rute layanan Mikrotrans akibat genangan air yang menghalangi operasional angkutan tersebut di sejumlah wilayah.