Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan Pemprov DKI Izinkan Sepeda Balap Melintas di Jalan Layang Kampung Melayu-Tanah Abang

Jalur khusus sepeda balap perlu diatur, karena Pemprov DKI Jakarta melihat ada aspek keselamatan yang berpotensi diabaikan seiring bertumbuhnya komunitas pesepeda itu di Jakarta.
Pesepeda memacu kecepatan saat melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (30/5/2021)./Antara
Pesepeda memacu kecepatan saat melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (30/5/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Sepeda balap (road bike) boleh melintas di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang pada Sabtu dan Minggu pukul 05.00-08.00 WIB, karena saat itu lalu lintas (lalin) sedang sepi.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, pada waktu tersebut, JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang arus kendaraannya rendah atau sepi, sehingga bisa dimanfaatkan untuk pegiat sepeda balap (road bike).

"Itu dipilih pada waktu lalu lintasnya atau traffic-nya rendah, Sabtu dan Minggu pada jam 05.00-08.00," kata Syafrin di Jakarta, Kamis (3/6/2021).

Syafrin juga menjelaskan pada momentum tersebut kecepatan angin rendah, sehingga tidak membahayakan pesepeda yang melintas di JLNT.

Kondisi juga didukung dengan pengalihan arus kendaraan bermotor di JLNT, sehingga sepeda balap bisa melintas dengan aman.

"Dari sisi kecepatan pengukuran rata-rata kecepatan para road biker itu 40 kilometer per jam dan pagi hari itu hembusan angin tidak terlalu tinggi sehingga ini masih bisa dibawa kendali," kata dia.

Syafrin mengatakan, kondisi tersebut berbeda dengan lalu lintas normal pada hari dan jam kerja yang menyebabkan kendaraan bermotor roda dua dilarang melintas di JLNT tersebut.

Karena, pada saat bersamaan, banyak kendaraan roda empat yang melintas, sehingga lebar JLNT tidak aman untuk dilalui oleh kendaraan roda dua.

"Lebar lajur itu kurang ideal untuk ditambah dengan sepeda motor di satu lajur sisi paling kiri, sehingga ini sangat membahayakan jika sepeda motor dibiarkan melintas di atas bersama-sama dengan mobil,” ujarnya.

Dikatakan, jalur khusus sepeda balap perlu diatur, karena Pemprov DKI Jakarta melihat ada aspek keselamatan yang berpotensi diabaikan seiring bertumbuhnya komunitas pesepeda itu di Jakarta.

Setiap Sabtu-Minggu, kata Syafrin, banyak pengendara sepeda balap masuk jalur kendaraan bermotor menggunakan lajur kanan dan berpotensi terjadi kecelakaan.

"Dan untuk itu pemerintah harus memikirkan bagaimana lintasan mereka itu aman sehingga pengguna (jalan) lainnya juga tak masalah," tambahnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper