Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengapresiasi sumbangan yang datang dari masyarakat luas untuk melengkapi fasilitas isolasi bagi pasien positif Covid-19 di Ibu Kota.
“Ada yang menyumbangkan tempat tidur, ada yang menyumbangkan kipas angin, ada yang menyumbangkan fasilitas-fasilitas pendukung sehingga warga yang harus isolasi itu bisa isolasi dengan suasana yang lebih nyaman,” kata Anies setelah meninjau program vaksinasi di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah, Jakarta Barat, Senin (28/6/2021).
Anies mengatakan pihaknya tengah menambah kapasitas tempat tidur isolasi terkendali bagi pasien konfirmasi positif Covid-19. Selain Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belakangan mengalihfungsikan Rusun Nagrak Cilincing, Jakarta Utara dan Rusun Pasar Rumput, Jakarta Selatan sebagai fasilitas isolasi di Ibu Kota.
“Harapnnya nanti pengelolaan di Wisma Atlet di mana jumlah orang yang harus isolasi makin banyak, maka tempat rumah susun di Nagrak maupun Pasar Rumput sekarang disipakan untuk penampungan,” kata dia.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak memilih opsi pemberlakuan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar atau lockdown. Hal itu dilakukan lantaran kondisi arus kas daerah yang seret hingga akhir semester kedua tahun ini.
Kepala Bappeda DKI Jakarta Nasruddin Djoko Surjono menuturkan saat ini total pendapatan asli daerah atau PAD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru menyentuh sekitar Rp19 triliun. Di sisi lain, pos belanja DKI Jakarta sudah mencapai sekitar Rp20,6 triliun.
Baca Juga
“Total pendapatan Rp19 triliun baik dari pendapatan asli daerah, transfer dan pendapatan daerah yang sah. Sementara untuk belanja ini sudah mencapai sekitar Rp20,6 triliun,” kata Djoko saat dihubungi, Selasa (22/6/2021).
Anggaran belanja itu terserap ke dalam alokasi belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga atau BTT dan belanja transfer. “Kalau defisit antara pendapatan dan belanja, itu belanjanya lebih besar. Itu diantisipasi lewat pembiayaan, salah satunya melalui pinjaman PEN 2021,” kata Nasruddin.