Bisnis.com, JAKARTA — Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatatkan penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 9.399 pasien pada Jumat (2/7/2021). Data itu diperoleh setelah dilakukan tes PCR sebanyak 30.558 spesimen dari 23.835 orang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia menerangkan tren kasus positif aktif pada anak di bawah usia 18 tahun masih bergerak naik.
Sebanyak 15 persen dari 9.399 kasus positif hari ini adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun, dengan rincian, yaitu 1.056 kasus adalah anak usia 6 - 18 tahun dan 360 kasus adalah anak usia 0 - 5 tahun. Sedangkan, 7.198 kasus adalah usia 19 - 59 tahun dan 785 kasus adalah usia 60 tahun ke atas.
“Untuk itu, penting sekali bagi para orang tua agar menjaga anak-anaknya lebih ketat dan menghindari keluar rumah membawa anak-anak. Sebisa mungkin lakukan aktivitas di rumah saja bersama anak, karena kasus positif pada anak saat ini masih tinggi,” kata Dwi melalui keterangan resmi, Jumat (2/7/2021).
Lebih lanjut, Dwi juga menyampaikan, target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu. Artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.
"Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 153.131 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 419.233 per sejuta penduduk," kata dia.
Baca Juga
Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta naik sejumlah 4.374 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 78.394. Sedangkan, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 560.408 kasus.
Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 473.467 dengan tingkat kesembuhan 84,5 persen, dan total 8.547 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,5 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,7 persen.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 38,5 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 12,6 persen. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen.