Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wagub DKI Klaim Anggaran BST Rp604 Miliar Rampung Tersalurkan 90 Persen

Rp604 miliar untuk program BST sudah tersalurkan secara optimal dan tepat sasaran kepada 1.844.833 keluarga penerima manfaat.
Mobil vaksinasi keliling di Jakarta./Antara
Mobil vaksinasi keliling di Jakarta./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria atau Ariza memastikan realisasi penyaluran bantuan sosial tunai atau BST sudah mencapai 90 persen hingga akhir Juli 2021.

“BST alhamdullilah sudah mencapai lebih dari 90 persen, kemarin saya meninjau di beberapa lokasi, sudah kita bagikan melalui ATM Bank DKI,” kata Ariza saat meninjau vaksinasi Covid-19 di Universitas Nasional, Senin (26/7/2021).

Dia menegaskan seluruh anggaran senilai Rp604 miliar untuk program BST sudah tersalurkan secara optimal dan tepat sasaran kepada 1.844.833 keluarga penerima manfaat.

“Mudah-mudahan dukungan dari Kementerian Sosial juga bisa ke depan dilakukan melalui ATM,” kata dia.

Adapun, terdapat 1.844.833 keluarga penerima manfaat yang menerima bantuan sosial dalam bentuk tunai dan sembako dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sementara, 837 ribu keluarga penerima manfaat menerima BST dari Kementerian Sosial atau Kemensos menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat membuat pemerintah harus merealokasi program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Setidaknya bantuan sosial tunai (BST) dan diskon listrik diperpanjang.

“Anggaran kesehatan naik dari Rp172,84 triliun jadi Rp185,98 triliun. Perlindungan sosial naik sedikit dari Rp148,27 triliun jadi Rp149,08 triliun,” kata Menkeu pada konferensi pers virtual, Jumat (2/7/2021).

Sri Mulyani menjelaskan bahwa dukungan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta UMKM turun dari Rp193,74 triliun jadi Rp178,47 triliun.

Program prioritas juga turun dari Rp127,85 triliun jadi Rp123,08 triliun. Terakhir, insentif usaha naik dari Rp56,73 triliun jadi Rp62,83 triliun.

“Banyak dunia usaha yang butuh dan minta insentif dalam rangka stimulus demand. Seperti kemarin lakukan untuk PPnBM kendaran dan PPN perumahan. Ini tujuannya untuk memperkuat korporasi dan juga mulai mendorong permintaan sehingga perekonomian bisa bergulir kembali,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper