Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) Tuhiyat mengatakan, bahwa ada empat proyek yang diresmikan terkait integrasi transportasi Jabodetabek pada hari ini, Rabu (29/9/2021).
“Yang pertama kegiatan sistem pertiketan dan tarif integrasi,” katanya dalam acara Peresmian Integrasi Transportasi Jabodetabek, dikutip dari YouTube JakLingko Indonesia, Rabu (29/9/2021).
Adapun sistem tersebut dilaksanakan oleh PT JakLinko Indonesia yang merupakan perusahaan patungan antara PT MRT Jakarta (Perseroda), PT Jakarta Propertindo (Perseroda), PT Transjakarta (Perseroda), dan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ).
Sistem pertiketan tersebut diselenggarakan dalam tiga fase kegiatan yaitu penggunaan karta dan aplikasi JakLingko yang telah diujikan secara terbatas pada Agustus 2021 di empat moda Transjakarta, MRT, Commuterline, dan LRT.
Fase kedua, kata Tuhiyat, PT JakLingko akan menyelesaikan Mobility as a Servive (Maas) pada Maret 2022.
Fase ketiga, adalah JakLingko akan menyelesaikan Account Based Ticketing yang ditargetkan pada Agustus tahun depan.
Baca Juga
“Proyek yang kedua yaitu pembangunan jembatan penyeberangan multiguna atau JPM dan revitalisasi Stasiun Sudirman,” kata Tuhiyat.
Pekerjaan pembangunan JPM yang ditugaskan oleh BPTJ kepada PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT KAI (Persero) dan selanjutnya dikerjakan oleh PT MITJ ini akan menghubungkan Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas ke Stasiun Sudirman.
Pembanguan JPM bertema ‘Serambi Temu Dukuh Atas’ ini ditargetkan rampung bersamaan dengan beroperasinya LRT Jabodebek atau pada Juni 2022.
Proyek ketiga adalah penataan stasiun tahap kedua yang dilakukan berdasarkan perjanjian kerja sama antara pemprov DKI Jakarta, PT KAI (Persero), dan PT MRT Jakarta (Perseroda).
Penataan tersebut akan dilakukan pada stasiun Tebet, Palmerah, Gondangdia, Manggarai, dan Jakarta-Kota.
Penataan stasiun tahap kedua tersebut merupakan kegiatan berkelanjutan dari tahap pertama yang sudah dilakukan meliputi stasiun Juanda, Pasar Senen, Tanah Abang, dan Sudirman.
“Proyek yang terakhir adalah penandatanganan dokumen Integrasi Transportasi Jabodetabek,” ujar Tuhiyat.
Dia menyampaikan, bahwa kajian menyeluruh telah dilakukan untuk menyusun konsep integrasi transportasi di wilayah Jabodetabek.
Hasil kajian tersebut menunjukkan, bahwa untuk mengoptimalkan integrasi dibutuhkan enam dimensi yaitu integrasi fisik, manajemen, layanan, periketan, penyediaan informasi, dan brand.
“Atas hal tersebut pada hari ini akan dilakukan penandatanganan dokumen dimaksud antara PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT KAI (Persero),” tutup Tuhiyat.