Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

New Normal, Organda DKI Harap Area Jabodetabek Bisa Contoh JakLingko

Perusahaan angkutan jalan membutuhkan stimulus pemerintah untuk bisa bangkit dan menerapkan protokol kesehatan baru di era new normal. Sistem JakLingko ala DKI Jakarta bisa jadi percontohan.
Petugas menunjukkan kartu Jak Lingko untuk transportasi angkutan Kereta Commuter Indonesia (KCI), di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Senin (17/12/2018)./ANTARA-Rivan Awal Lingga
Petugas menunjukkan kartu Jak Lingko untuk transportasi angkutan Kereta Commuter Indonesia (KCI), di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Senin (17/12/2018)./ANTARA-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan angkutan jalan membutuhkan stimulus pemerintah untuk bisa bangkit dan menerapkan protokol kesehatan baru di era new normal. Sistem JakLingko ala DKI Jakarta bisa jadi percontohan.

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Shafruhan Sinungan menjelaskan bahwa hal ini akibat protokol new normal bukan berarti nihil pembatasan.

Penerapan physical distancing di transportasi umum akan berpengaruh terhadap kapasitas orang di setiap armada. Apabila tak ada intervensi tarif berupa subsidi dari pemerintah, tentu layanan transportasi akan menjadi lebih mahal.

"Tentunya kita berharap ke depan setelah pandemi ini transportasi umum bisa tetap mudah dan murah, karena pemerintah memberikan public service obligation [PSO]. Jakarta kan sudah memulai lewat JakLingko itu," jelasnya, Selasa (2/6/2020).

Seperti diketahui, salah satu inovasi yang ada di dalam sistem JakLingko besutan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yakni skema buy the service, perusahaan transportasi yang bekerja sama dengan BUMD PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), jasanya dibayar oleh pemerintah. Sehingga perusahaan bisa fokus menyediakan layanan transportasi dengan standar yang ditentukan Pemprov DKI.

"Jadi harus dipersiapkan, wilayah Jabodetabek juga harus seperti ini, langkah awalnya dengan penggunaan nontunai. Teknisnya seperti apa, tentunya kita berharap pada regulator, kita juga akan berbicara dengan BPTJ [Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek]," ungkap Shafruhan.

Terlebih, selepas masa pandemi Covid-19 ini, titik berat JakLingko yang mengandalkan pengawasan penumpang lewat sistem nontunai juga menjadi kelebihan tersendiri, karena ikut mencegah penularan virus corona lewat uang tunai.

"Harapannya dengan kewenangan yang dimiliki BPTJ, semua pembayaran transportasi umum itu tidak lagi menggunakan uang tunai. Di samping itu, ini bisa jadi upaya pemerintah mengambil peran memberikan transportasi yang murah lewat subsidi, di tengah era new normal nanti," tutupnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper