Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Formula E Disebut Pemborosan, Begini Dalih Pemprov DKI

Pempov DKI Jakarta akhirnya memberikan sejumlah klarifikasi terkait simpang siur mengenai penyelenggaraan Formula E.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumpulkan tujuh fraksi DPRD DKI di rumah dinasnya yang terletak di Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (26/8/2021) malam./Istimewa
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumpulkan tujuh fraksi DPRD DKI di rumah dinasnya yang terletak di Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (26/8/2021) malam./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Penyelenggaraan Formula E telah memicu debart panas antara eksekutif maupun legislatif di DKI Jakarta.

Sengitnya debat tersebut membuat tensi politik di DKI cukup panas. Akibatnya, pergulatan terkait pelaksanaan Formula E di DKI Jakarta menimbulkan sejumlah informasi yang bersifat 'katanya'.

Pihak Pempov DKI Jakarta pun akhirnya memberikan sejumlah klarifikasi dan sejumlah fakta terkait dengan hal tersebut. Berikut klarifikasi Pemprov DKI mengenai 'katanya' dan fakta di seputar isu terkait dengan Formula E:

1. Katanya: Formula E merupakan pemborosan APBD.

Faktanya:

• Hampir semua event dunia (Asian Games, Olimpiade, Formula 1, MotoGP, Formula E) membutuhkan dana dari

pemerintah; termasuk Asian Games 2018 dan Moto GP Mandalika Maret 2022.

• Asian Games 2018, MotoGP Mandalika Maret 2022, dan Formula E Juni 2022 bukan pemborosan APBN/APBD, karena

memberikan manfaat ekonomi dan reputasional yang luar biasa bagi Indonesia.

• Manfaat ekonomi: stimulus ekonomi dan multiplier efek yang ditimbulkan.

• Manfaat reputasional: citra Indonesia dan Jakarta yang semakin baik di dunia, sehingga bisa menstimulus turisme

dan investasi.

2. Katanya: Hanya untung jika dilaksanakan 5 tahun. Mengapa Formula E

dilaksanakan selama 5 tahun berturut-turut? Hanya 2 kota yang melaksanakan secara berturut-turut dan bahkan mereka merugi

Faktanya:

• Investasi infrastruktur jadi optimal jika infrasturktur itu dimanfaatkan bukan hanya untuk satu kali penyelenggaraan.

• Justru merugikan jika Formula E hanya dilaksanakan sekali karena biaya infrastruktur balapan yang merupakan salah satu pos pengeluaran terbesar menjadi tidak termanfaatkan beberapa kali.

• Akibat pandemi, dilakukan review ulang atas semua kerja sama Formula E di semua kota. Hasil kesepakatan baru

antara Jakpro dengan FEO, adalah periode pelaksanaan disesuaikan 3 tahun, yaitu 2022, 2023, dan 2024.

Tiga tahun merupakan waktu yang tepat untuk memaksimalkan manfaat dan dampak ekonomi.

3. Katanya:

• Komitmen Fee Rp 2,3 triliun.

• Biaya pelaksanaan Rp 4,4 triliun.

Faktanya:

• Komitmen fee adalah Rp560 miliar. Bukan hanya untuk tahun pertama, tapi untuk semua tahun penyelenggaraan.

• Kegiatan formula E ditetapkan dalam Rapat Paripurna DPRD dan menjadi Perda No. 7 tahun 2019. Kegiatan Formula E

tidak ditetapkan dalam Peraturan Gubernur secara independen tapi dalam Peraturan Daerah, yaitu kesepakatan

eksekutif bersama dengan DPRD.

• Tidak ada lagi tambahan biaya dari APBD untuk pelaksanaan Formula E, baik untuk 2022, 2023 dan 2024.

• Biaya pelaksanaan per tahun sekitar Rp150 miliar, tidak dibayar oleh APBD tapi akan bersumber dari sponsorship yang akan dilakukan oleh Jakpro.

• Dalam perjanjian Kerjasama yang terkini, tidak ada keperluan untuk dibuatkan bank garansi.

• Jangka waktu: 3 tahun.

Itu semua ada data yang akurat. Kesepakatan antara Jakpro dengan FEO (Formula E Operations) adalah sebagaimana ditulis diatas. Apalagi setelah terjadi pandemi, semua rencana pelaksanaan di berbagai kota dunia dilakukan penyesuaian.

4. Katanya: Besaran komitmen fee Formula E di Jakarta terlalu tinggi dibandingkan kota lain di dunia.

Faktanya:

• Perbandingan komitmen fee antar kota tidak bisa dilakukan secara apple to apple. Beberapa kota menanggung hampir

seluruh biaya penyelenggaraan, sedangkan di sebagian kota yang lain FEO banyak meng-cover biaya.

• Nilai komitmen fee masing-masing kota/negara berbeda, dipengaruhi oleh sejumlah hal, antara lain; pertama, apa saja yang di-cover oleh FEO; kedua,

jarak lokasi dengan kota penyelenggara lain; ketiga, kapan kota tersebut menjadi tuan rumah, semakin akhir semakin tinggi

komitmen fee.

• Untuk Jakarta, beberapa faktor yang memengaruhi pembiayaan adalah; pertama, FEO mengcover biaya broadcasting dan penyiaran live di 150 negara, akomodasi ribuan official

selama sekitar 1 bulan, biaya keamanan, biaya pengiriman barang, asuransi, panggung dan stag.

Kedua, posisi geografis Indonesia membuat biaya logistic yang FEO harus keluarkan jauh lebih tinggi dari kota lain di Eropa dan Amerika.

• Untuk biaya broadcasting (produksi dan penyiaran) saja, diperkirakan mencapai £2 juta poundsterling.

5. Katanya: Biaya sebesar Rp560 miliar

bisa digunakan untuk pendidikan, penanggulangan Covid-19

dll.

Faktanya:

• Tidak betul pelaksanaan Formula E mengabaikan anggaran di sektor lain. Bahkan pembayaran sudah lunas-tuntas di tahun 2019.

• Penyusunan anggaran mempertimbangkan keseimbangan

seluruh aspek dan jangka waktu target (pendek, menengah, panjang)

• Dana Pendidikan, penanganan covid, dll tetap mendapatkan prioritas dan dipenuhi secara memadai; bahkan dalam

penanganan Covid-19, DKI merupakan yang terbaik di Indonesia. Terkait vaksinasi, Jakarta merupakan salah satu kota yang paling sukses di dunia.

• Sama dengan MotoGP Mandalika Maret 2022, Formula E Juni 2022 merupakan investasi jangka menengah dan

panjang, untuk mendongkrak citra Indonesia dan membuka peluang ekonomi yang lebih luas di masa mendatang,

termasuk untuk bidang pariwisata, investasi, dan perdagangan dunia.

• Sebagai informasi, Pemprov DKI mengeluarkan biaya dari APBD senilai Rp750 Miliar untuk membangun equestrian

(arena pacuan kuda) dan velodrome (arena balap sepeda) dalam rangka mendukung pelaksanaan Asian Games 2018.

Fasilitas itu digunakan utamanya hanya satu kali, yaitu saat Asian Games di tahun 2018. Biaya inipun tidak dipandang

sebagai pengabaian anggaran Pendidikan ataupun anggaran kesehatan karena masing-masing anggaran sudah memiliki

posnya.

6. Katanya: Formula E tidak membantu

memulihkan ekonomi pasca Covid-19.

Faktanya:

• Formula E akan memberikan dampak finansial, dampak ekonomi dan dampak reputasional.

• Dampak ekonomi adalah multiplier efek yang ditimbulkan oleh gelaran Formula E.

• Dampak reputasional memberi pesan bahwa Indonesia back to business.

• Dampak finansial merupakan keuntungan yang didapat oleh Jakpro.

7. Katanya: Formula E tidak berdampak

pada UMKM, bahkan 70 persen UMKM di Montreal merugi, di Bern penyelenggara

merugi.

Faktanya:

• Berbeda dengan negara lain, Formula E di Jakarta bukanlah event satu hari saja, tetapi merupakan rangkaian acara selama beberapa bulan menjelang dan setelah event, sehingga impak yang dihasilkan akan sangat berbeda.

• Berbagai program yang melibatkan UMKM akan dilaksanakan oleh Dinas UMKM dan Jakarta Experience

Board (BUMD), bekerjasama dengan swasta dan masyarakat

luas.

• Aktifitas seperti festival, bazaar, pameran, konser, promo bersama, konvensi/seminar, diyakini akan mampu

mendongkrak ekonomi UMKM.

8. Katanya: Formula E makin tidak

popular karena Tiga pabrikan besar

meninggalkan Formula E.

Faktanya:

• Pengunduran diri pabrikan adalah hal yang biasa dalam event balap internasional misalnya MotoGP, Formula 1, dan World Rally Championship (WRC), ini lebih dikarenakan strategi jangka panjang mereka, bukan karena kinerja event

balap.

• Menurut majalah Forbes (Mei 2021) popularitas Formula E yang merupakan gelaran balapan terbesar ke-3 di dunia ini

terus meningkat. Ajang disiarkan oleh 40 media internasional dan disaksikan di 150 negara di 6 benua.

• Season 6 (2019) disaksikan oleh 400 juta pemirsa secara live.

• Mengingat penikmat Formula E kebanyakan adalah para millennials, diperkirakan popularitas Formula E di masa

mendatang akan lebih tinggi, apalagi ini sejalan dengan trend otomotif global menuju kendaraan listrik.

• Saat ini Formula E diikuti oleh 12 tim dan 7 pabrikan mobil, termasuk di antaranya Jaguar, Porsche, Nissan, Penske, Nio,

DS tech, dan Mahindra.

Jumlah pabrikan dan tim yang terlibat lebih banyak dari balapan lain. Misalnya MotoGP diikut oleh 12 tim dan 6 pabrikan (Aprilia, Ducati, Honda, Yamaha, Suzuki, dan KTM), lalu Formula 1 yang diikuti oleh

10 tim dan 4 pabrikan (Renault, Ferrari, Honda, dan Mercedes), dan WRC diikuti oleh 4 pabrikan (Toyota, Ford, Hyundai dan Citroen).

9. Katanya: Formula E tidak berdampak

pada Jakarta yang lebih ramah lingkungan.

Faktanya:

• Formula E senada dengan target Presiden Jokowi, bahwa Indonesia akan menjadi "Raja baterai hingga mobil listrik

dunia".

• Menurut McKinsey, fans utama Formula E adalah milenials, upaya mendorong energi ramah lingkungan merupakan

upaya jangka panjang lintas generasi, sehingga pelibatan generasi muda adalah mutlak.

• Kondisi udara di DKI Jakarta jauh dari ideal. Diperkirakan 70 persen konsumsi BBM adalah oleh kendaraan bermotor,

sehingga upaya mendorong mobil listrik merupakan solusi andal untuk memperbaiki kualitas udara dan lingkungan di Jakarta.

10. Katanya: Formula E tidak ada di

RPJMD.

Faktanya:

Event internasional dan besar seperti Formula E, MotoGP Mandalika Maret 2022 dan bahkan Asian Games 2018 memang nama kegiatannya (nama "Asian Games" misalnya) tidak disebutkan secara spesifik baik di RPJMN maupun di RPJMD.

Landasan pelaksanaan selalu merujuk pada garis besar rencana pembangunan yang ada di RPJMD, yaitu:

• Formula E masuk dalam RPJMD 2017-2022, dalam bagian penyelenggaraan event pariwisata bertaraf internasional.

• RPJMD, Hal 271: Sasaran misi kedua salah satunya berbunyi: "Meningkatkan pertumbuhan investasi di Jakarta".

• RPJMD Hal 272 dan 293: Sasaran kedua dari tujuan kedua atas misi kelima: "Terwujudnya Jakarta sebagai kota tujuan

wisata yang berdaya saing internasional". Salah satu strategi yang didorong adalah pelibatan peran serta masyarakat,

penerapan sertifikasi usaha pariwisata, dan penerapan E-Tourism.

11. Katanya: Ada temuan BPK, dan

belum ditindaklanjuti.

Faktanya:

• BPK menyampaikan 3 rekomendasi, yang semuanya sudah di-follow up dan telah dinyatakan TUNTAS, yaitu:

1. Tidak ada lagi dana dari APBD dan pelaksanaannya secara B to B → Jakpro akan menjalankan Formula E secara B to B murni, dimana tidak ada tambahan dana

dari APBD lagi, diluar dana yang telah dikeluarkan.

2. Formula E dilaksanakan → Jakpro terus berkoordinasi dengan FEO dan telah menyusun tim OC untuk melaksanakan Formula E 2022.

3. Dilakukan feasibility ulang → Jakpro, menggunakan referensi dari berbagai konsultan, telah melakukan feasibility ulang.

• Tidak ada temuan kerugian negara maupun potensi kerugian negara, serta tidak ada rekomendasi untuk ditunda.

12. Katanya: Penyelenggaraan Formula E

melebihi masa jabatan gubernur.

Faktanya:

• Anggaran yang dibayarkan oleh Pemprov DKI hanyalah komitmen fee awal saja yang telah dibayarkan pada tahun 2019, selanjutnya akan dilaksanakan oleh Jakpro secara murni B to B, melalui sponsorship.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper