Bisnis.com, JAKARTA - PT Transjakarta menyatakan bus dengan nomor lambung BMP-240 yang menabrak bus bernomor BMP-211 pada Senin (25/10/2020) di Cawang layak beroperasi. Kendaraan milik PT Bianglala Metropolitan tersebut dirawat terakhir pada 5 Oktober 2021.
Dalam laporan PT Transjakarta kepada Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, kendaraan tersebut telah mendapatkan perawatan terjadwal dan tidak terjadwal yang sesuai dengan pedoman perawatan dari agen pemegang merek (APM).
"Kendaraan tersebut telah mendapatkan perawatan terjadwal dan tidak terjadwal yang sesuai dengan pedoman perawatan dari APM. Kegiatan perawatan terakhir BMP-240 pada 5 Oktober 2021," tulis pihak Transjakarta dalam laporannya, Rabu (27/10/2021).
Dalam laporan tersebut, pihak Transjakarta menjelaskan pada saat kejadian bus BMP-240 menabrak BMP-211 dari belakang. Pengemudi BMP-240 dan 1 orang penumpang meninggal dunia.
Total, pelanggan yang terimbas kecelakaan 39 orang. Sebanyak 31 di antaranya mengalami luka ringan dan berat dan dibawa ke Rumah Sakit Budi Asih, Rumah Sakit Polri, Rumah Sakit MMC.
Sebanyak 6 orang dalam kondisi cukup baik sehingga tidak memerlukan perawatan dan diperbolehkan pulang ke rumah.
"Pelanggan meninggal dunia dibantu PT Transportasi Jakarta fasilitasi biaya pemakaman dan biaya konsumsi untuk acara tahlil dan doa," tulis pihak Transjakarta.
Adapun, seluruh biaya rumah sakit ditanggung Operator Transjakarta (BMP). Bagi pelanggan terimbas yang dirawat di rumah sakit, Transjakarta membantu dengan menyediakan konsumsi bagi pelanggan dan keluarga yang menunggu.
Selain itu, perusahaan juga menyediakan jasa pendampingan selama 24 jam bagi penumpang korban kecelakaan yang dirawat.
