Bisnis.com, JAKARTA - Sektor industri pengolahan jadi penopang terbesar perekonomian DKI Jakarta kuartal III/2021 dengan andil sebesar 1,29 persen. Total, sektor tersebut tumbuh 11,85 persen secara tahunan (yoy).
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja sektor industri pengolahan terutama didorong oleh meningkatnya produksi mobil sejalan dengan kebijakan relaksasi PPnBM.
"Selain itu, peningkatan tersebut dipengaruhi pemberian izin untuk beroperasi dengan kapasitas 50-100 persen bagi industri yang termasuk dalam sektor kritikal dan esensial di tengah penerapan PPKM," tulis BPS seperti dikutip Bisnis, Minggu (7/11/2021).
Kontributor berikutnya yang memberikan andil cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi Jakarta adalah sektor perdagangan. Sektor perdagangan tercatat tumbuh 3,53 persen secara tahunan dengan andil sebesar 0,53 persen.
Selain ditopang oleh penjualan kendaraan bermotor, adanya peningkatan penjualan eceran secara dari mendorong peningkatan kinerja bagi sektor ini di tengah perlambatan perdagangan eceran secara offline.
Sektor jasa keuangan turut mengalami pertumbuhan yang positif sebesar 4,86 persen secara tahunan pada kuartal III/2021 dengan andil sebesar 0,53 persen seiring dengan peningkatan fungsi intermediasi perbankan.
Baca Juga
Sektor informasi dan komputer (infokom) juga tumbuh positif sebesar 2,76 persen secara tahunan dengan andil sebesar 0,37 persen. Pertumbuban terjadi seiring dengan masih meningkatnya penggunaan internet di tengah pelaksanaan work from home/school from home.
Adapun, sektor utama lainnya yang mencatatkan pertumbuhan positif yaitu penyedia akomodasi dan makanan dan minuman sebesar 7,09 persen (yoy), transportasi dan pergudangan 7,97 (yoy), serta jasa kesehatan dan kegiatan sosial 1,94 persen (yoy).
Secara kesekuruhan, Provinsi KI Jakarta mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 2,43 persen secara year,on-year (yoy) pada kuartal III/2021. Merosot cukup tajam dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Pada kuartal II/2021, DKI Jakarta berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 10,94 persen secara tahunan.