Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan kepada mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan terkait evolusi yang terjadi pada transportasi umum di Jakarta sektor angkutan kota (angkot).
Salah satu perubahannya, kata Anies, adalah harga layanan yang terkunci di dalam katalog Pemprov DKI. Selain memberikan kejelasan soal harga, sistem katalog tersebut sudah terkunci sehingga bisa berlanjut ketika masa kepemimpinannya berakhir.
"Untuk harga layanan, sekarang penyelenggara jasa angkutan umum tinggal submit ke dalam katalog jasa penyelenggaraan transport Pemprov," kata Anies dikutip dari kanal Youtube milik Dahlan Iskan, Disway, dikutip Jumat (18/11/2021).
Selain masalah kejelasan harga, operator angkot di Ibu Kota juga mendapatkan kepastian dalam hal pendapatan. Sebab, operator angkot tidak lagi meraup pendapatan dari transaksi langsung dengan penumpang.
Namun, operator memperoleh pendapatan dari Pemprov DKI sebagai pembeli jasa. Pemprov DKI Jakarta membeli jasa operator angkutan umum tersebut dengan perhitungan harga per kilo meter.
Adapun, nilai kontrak operator angkutan umum disesuaikan dengan actual cost. Perhitungan nilai kontrak berdasarkan actual cost dilakukan bersama-sama dengan pihak operator angkutan umum selama waktu kurang lebih 6 bulan.
"Tujuannya, angkutan umum yang tersedia bisa berputar terus tanpa harus menunggu penumpang penuh. Selain itu, mobilnya bisa bagus. Mereka pada ganti mobil AC, perawatannya baik, remnya baik," ujar anies.