Bisnis.com, JAKARTA - Semakin hari jumlah penduduk bertambah jumlahnya, Jakarta sebagai ibukota negara semakin dipadati penduduk dengan berbagai aktivitas di ruang publik. Dimulai 18 tahun lalu, Transjakarta bisa jadi jawaban dari keluhan warga Ibukota terhdap kebutuhan transportasi umum yang ramah dan terjangkau.
Mengutip Tempo, Minggu (16/1/2022), Transjakarta sebagai sistem transportasi modern berupa Bus Rapid Transit (BRT) merupakan ide Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso yang mengadopsi sistem transportasi di Bogota, Kolombia.
Sejak peresmian pertamanya pada 15 Januari 2004 hingga dua pekan selanjutnya, pemberlakuan ujicoba koridor pertama dari blok M–Jakarta Kota dilakukan secara gratis.
Koridor 1 Transjakarta yang Bersejarah
Jalan-jalan yang dilalui koridor 1 adalah sepanjang Jalan Sultan Hasanuddin, Jalan Trunojoyo, Jalan Sisingamangaraja, Sudirman, MH Thamrin, Medan Merdeka Barat, dan Gajah Mada/Hayam Wuruk.
Koridor ini terintegrasi dengan Stasiun Sudirman di Stasiun BRT Dukuh Atas dan Stasiun Jakarta Kota di stasiun BRT Jakarta Kota yang melayani KA Commuter Jabodetabek. Lalu, per tanggal 1 Februari 2004 tarif pertama yang dikenakan pada saat itu sebesar Rp2.000 untuk setiap penumpang.
Berdasarkan laman transjakarta.co.id, TransJakarta diputuskan berbentuk Badan Pengelola (BP) TransJakarta berdasarkan Keputusan Gubernur No. 110/2003 di mana TransJakarta dikelola secara nonstruktural, menggunakan dana transfer, anggaran yang fleksibel, pendapatan yang dapat disetor, bertanggungjawab langsung ke Gubernur.
Baca Juga
Jenis bus yang dioperasikan saat itu yaitu bus tunggal HINO RG dan MERCEDES BENZ OH 1521 Intercooler berbahan bakar solar.
Selang dua tahun kemudian, Transjakarta mengoperasikan dua koridor baru yaitu Koridor 2 dengan rute Pulogadung – Harmoni, dan Koridor 3 dengan rute Kalideres – Pasarbaru. Pada tahun-tahun selanjutnya hingga sekarang Transjakarta memiliki 13 koridor sepanjang 204 km. Sedangkan besaran tarifnya yaitu Rp 3.500, masih sama dengan tarif pada 2012.
Awalnya, calon penumpang harus melakukan transaksi melalui Tap in barrier gate saat masuk ke dalam halte untuk pembelian tiket. Namun, sejak tahun 2013, sistem tiket menggunakan kartu elektronik (e-ticketing) sebagai pengganti uang tunai beralih menggunakan kartu prabayar yang diterbitkan oleh bank.
Bank yang menyediakan layanan tersebut yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRIZZI), Bank Central Asia (Flazz), Bank Mandiri (e-money, e-Toll Card, Indomaret Card, dan GazCard), Bank DKI (JakCard), serta Bank Mega MegaCash.
Selama masa pandemi Covid-19 terhitung sejak September 2021, dikenakan pembatasan jumlah penumpang sebesar 50 persen dari jumlah biasanya atau sebanyak 20 orang untuk setiap kali angkut. Selain itu, penumpang bus Transjakarta yang hendak melakukan perjalanan menggunakan jasa angkutan umum diharuskan menyiapkan aplikasi pedulilindungi dan mematuhi protokol kesehatan yang ketat.
Adapun kini koridor 1 Blok M-Kota yang beroperasi sejak 2004 telah terintegrasi dengan MRT Jakarta. Rute busway koridor 1 memiliki panjang 12,9 km dan di lintasannya terdapat 17 halte.