Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz menilai konstruksi sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara, lebih efisien dan efektif menggunakan bambu sebagai material lapisan aspal.
Menurutnya, efektivitas serta efisiensi penggunaan bambu sebagai material aspal sudah diterapkan dalam konstruksi jalan tol di Tanah Air. Pasalnya, ternyata lebih efisien dan efektif. Juga pertimbangan lingkungan, kata Aziz kepada wartawan pada Kamis (24/2/2022).
Soal pertimbangan lingkungan, sambungnya, bambu memenuhi 3 unsur penting, yakni reuse, reduce, dan recycle yang dinilai menjadi rujukan dalam upaya pelestarian alam.
Di samping itu, lanjut Aziz, PT Jaya Konstruksi Indonesia Tbk. [JKON] dinilai memiliki pengalaman membangun jalan dalam waktu tervatas, terutama di berbagai ruas tol. Dia menyebut hal tersebut bisa dijadikan best practice bagi konstruksi sirkuit Formula E.
"Saya yakin apa yang mereka lakukan adalah best practise yang biasa dilakukan tanpa mengurangi kualitas produk. Say yakin mereka mampu menyelesaikan tepat waktu," ujarnya.
Berdasarkan informasi terbaru dari PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro, progres pembangunan sirkuit Formula E di kawasan Ancol, Jakarta Utara, sudah mencapai 25,4 persen.
Baca Juga
Direktur Utama Jakpro Widi Amanasto mengatakan angka progres tersebut melampaui target pembangunan yang berlangsung mulai pertengahan Februari 2020. Awalnya, kata Widi, Jakpro menargetkan progres 17,57 persen sampai dengan saat ini.
"Kami sudah sekitar 8 persen dari target. Semoga melampaui devisiasi positif," kata Widi kepada wartawan di Jakarta pada Rabu (23/2/2022).
Dalam proses konstruksi sirkuit, sambungnya, konstruktor menerapkan 3 shift pekerjaan dengan jumlah pekerja di kisaran 300 - 400 orang yang mengerjakan 5 zona di lahan dengan luas total 3,34 hektare.
Saat ini, sedang dilakukan pengerasan lahan di zona 5 dan akan langsung disusul dengan pengaspalan dan konstruksi lainnya. Dia pun optimistis periode akhir Maret atau awal April 2022 pengerjaan seluruh trek rampung.