Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakrpo) Widi Amanasto belum bisa memastikan keuntungan ataupun kerugian ajang balapan mobil listrik Formula E Jakarta. Pasalnya, terkait hal tersebut masih dalam proses rekonsiliasi.
"Lagi proses rekonsiliasi keuangan," kata Widi singkat saat dikonfirmasi, Rabu (15/6/2022).
Formula E Jakarta telah sukses digelar pada 4 Juni di Jakarta International E-pric Circuit, Ancol, Jakarta Utara. Beberapa tokoh hadir dalam ajang balapan mobil listrik tersebut termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Sandiaga Uno.
Meskipun demikian, ajang balapan mobil listrik tersebut masih menyisakan beberapa kontroversi termasuk biaya komitmen sebesar Rp560 miliar dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang tengah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan biaya tersebut diperuntukkan bagi penyelenggaraan Formula E selama tiga musim yang tersisa dalam kontrak perjanjian, yakni 2022, 2023, dan 2024. Setelahnya, Pemprov DKI menjamin tidak akan menggunakan lagi anggaran daerah namun dengan skema B to B (business to business).
"Anggaran yang dibayar oleh Pemprov DKI hanyalah commitment fee awal saja yang telah dibayar pada tahun 2019, selanjutnya akan dilaksanakan oleh Jakpro secara murni B to B (business to business) melalui sponsorship," tulis Pemprov DKI Jakarta.
Baca Juga
Pemprov DKI juga menyebut biaya pelaksanaan per tahun sekitar Rp150 miliar tidak dibayar oleh APBD, tapi akan bersumber dari sponsorship yang dilakukan oleh Jakpro selalu penyelenggara.