Bisnis.com, JAKARTA – Kembali mengalami penurunan kualitas, udara di DKI Jakarta kembali menempati posisi teratas dalam daftar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Sabtu (2/7/2022) siang.
Berdasarkan data situs pemantau udara IQAir, tepat pada pukul 13.56 WIB, kualitas udara DKI Jakarta berada di zona merah dengan indeks kualitas udara berada di angka 166, yang di mana sebelumnya mencapai angka 173 pada pagi hari.
Meskipun telah memiliki indeks kualitas yang lebih rendah, kualitas udara Jakarta pada siang hari ini masih menandakan kondisi yang tidak sehat untuk semua golongan.
Adapun dalam daftar tersebut, terdapat dua kota lainnya yang juga berada di zona merah, yakni Lima, Peru (152) dan Lahore, Pakistan (152).
Dikutip dari IQAir, diketahui bahwa konsentrasi PM2.5 atau partikel udara di Jakarta untuk saat ini menandakan angka yang 16,9 kali lipat di atas nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sekedar informasi, PM2,5 adalah salah satu jenis dari particulate matter (PM) yang merupakan salah satu bahan pencemar, yang terdiri dari berbagai campuran kompleks partikel seperti asap, debu, kotoran, dan cairan yang ditemukan di udara dalam ukuran yang kecil.
Baca Juga
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh WHO, PM2,5 diketahui dapat menyebabkan berbagai jenis gangguan saluran pernafasan seperti kanker paru-paru, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), serta kardiovaskular.
Sementara, diketahui bahwa udara di Jakarta telah mengalami penurunan kualitas dan menandakan kondisi yang tidak sehat sejak Selasa, 14 Juni 2022, dengan indeks kualitas udara yang bahkan mencapai angka 199 pada pagi hari.