Bisnis.com, JAKARTA — DKI Jakarta kembali menempati posisi teratas dalam daftar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Kamis (21/7/2022) pagi.
Berdasarkan indeks AQI US saat ini, polusi udara di Jakarta pada pagi ini ialah sebesar 156.
Adapun angka tersebut menandakan bahwa kualitas udara di Jakarta pada pagi hari ini telah berada di zona merah, yang artinya tingkat polusi udara yang tidak sehat bagi semua kelompok.
Situs pemantau udara dunia, iqair.com menyatakan bahwa kualitas udara Jakarta pada pagi hari ini memiliki konsentrasi PM2.5 atau jenis partikel udara yang 13,2 kali lipat di atas nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Selain Jakarta, terdapat satu kota lainnya yang juga dikategorikan sebagai zona merah adalah Santiago, Cile dengan AQI US sebesar 155.
Kemudian, kota yang berada di zona oranye, yakni meliputi Dhaka (137), Johannesburg (125), serta Tehran (107).
Baca Juga
Sekedar informasi, PM2.5 merupakan salah satu jenis bahan pencemar yang terdiri dari berbagai campuran kompleks, seperti debu, asap, kotoran, serta cairan yang dapat ditemukan di udara dalam ukuran yang sangat kecil.
Dikonfirmasi WHO bahwa partikel-partikel tersebut mampu menyebabkan berbagai jenis gangguan saluran pernapasan seperti kanker paru-paru, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), dan kardiovaskular.
Memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan, WHO telah menetapkan nilai ambang batas pajanan tahunan, yaitu sebesar 5 mikrogram per meter kubik dan untuk harian kurang dari 25 mikrogram per meter kubik.
Lebih lanjut, untuk dapat mengurangi dampak kualitas udara yang tidak sehat bagi kesehatan tersebut, masyarakat disarankan untuk tetap mengenakan masker ketika tengah beraktivitas di luar ruangan, menutup jendala untuk menghindari masuknya udara yang tidak sehat, dan menggunakan alat pemurni udara ketika melakukan aktivitas di dalam ruangan.