Bisnis.com, JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengomentari soal 49 anak yang terkena gagal ginjal akut misterius di Ibu Kota. Dia mengatakan akan berkoordinasi terkait masalah tersebut dengan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti.
“Nanti siang ini saya ke dinas kesehatan. Kemarin kadis sudah komunikasi dengan saya,” kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (19/10/2022).
Dinkes DKI Jakarta sebelumnya melaporkan ada 49 anak di Ibu Kota yang mengalami penyakit gagal ginjal akut misterius pada 18 Oktober 2022.
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan dari jumlah tersebut, 27 di antaranya tidak berdomisili si Jakarta.
Adapun delapan kasus berasal dari Banten, Jawa Barat 14 kasus, dan luar Jadebotabek lima kasus.
“Sebanyak 49 kasus ini ditemukan di fasilitas kesehatan DKI Jakarta. Tapi yang domisili di Jakarta hanya 22 kasus,” katanya.
Baca Juga
Saat ini, kasus gagal ginjal anak tengah menyita perhatian publik. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan ada 131 anak yang terkena gagal ginjal akut di Indonesia.
Hal tersebut menyusul laporan 66 anak di Gambia, Afrika Barat yang mengalami gagal ginjal akut setelah mengkonsumsi sirop paracetamol.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga telah membentuk tim yang terdiri dari IDAI dan dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk meneliti kasus gagal ginjal akut pada anak. Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Kepala Biro Komunikasi Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi.
"Kementerian Kesehatan membentuk tim yang terdiri dari IDAI dan RSCM untuk penyelidikan dan penanganan kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal," kata Nadia, Kamis (13/10/2022).
Dia menambahkan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (Dirjen Yankes) telah menerbitkan Kep Dirjen Yankes nomor HK.02.92/I/3305/2022 tentang Tatalaksana dan Manajemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal. Keputusan tersebut diharapkan dapat menangani kasus ginjal akut pada anak di Indonesia.