Bisnis.com, JAKARTA— Direktur Utama PT JakLingko Indonesia Muhamad Kamaluddin mengatakan keluhan pengguna TransJakarta terkait double deduct atau pemotongan saldo dua kali semakin teratasi. Bahkan dia menyebutkan ada kurang dari 20 keluhan setiap harinya.
Menurut Kamal pengguna mayoritas melakukan follow up terkait keluhannya dan menanyakan perkembangan proses refund.
“Oleh karenanya, kami mohon agar pelanggan bersabar, karena seluruh permohonan refund yang berhasil terverifikasi akan diproses pengembaliannya sesuai antrian,” kata Kamal dalam keterangan resminya, dikutip Senin (15/11/2022).
Kamal memastikan bahwa PT JakLingko Indonesia akan terus membenahi sistem intergrasi tarif dan berkoordinasi dengan TransJakarta. Menurutnya sistem integrasi JakLingko setiap harinya melakukan pemprosesan rata-rata 362.551 dari tiga operator yakni Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta.
“Terkait kejadian double deduct ini tidak pernah terjadi di operator MRT Jakarta dan LRT Jakarta,” katanya.
Dia juga melaporkan bahwa perkembangan proses refund untuk saat ini mencapai 3464 transaksi senilai total Rp11.640.000. Angka tersebut lebih banyak dari jumlah keluhan yakni 1338 pengguna, karena ada beberapa pengguna yang mengalami lebih dari satu kali kejadian double deduct di Transjakarta.
“Selanjutnya, jika masih ada pelanggan yang mengalami kejadian double deduct, mohon dapat segera melaporkannya ke JakLingko Customer Care pada nomor 0812-6000-1440. Apabila kejadian tersebut diverifikasi terjadi, maka pelanggan berhak mendapatkan refund atas transaksi tersebut melalui tiga pilihan cara pengembalian yaitu: melalui aplikasi JakLingko, transfer bank, atau transfer dompet elektronik,” tandas Kamal.
Sebelumnya, PT TransJakarta dilaporkan ke Komisi Pemberantaran Korupsi (KPK) pada 14 November kemarin. Adapun pelapor Musa Emyus yang didampingi oleh Lembaga Perkumpulan Forum Warga Kota (FAKTA) Indonesia melaporkan adanya indikasi korupsi TransJakarta dalam pembuatan sistem pengelolaan keuangan tiket yang mengharuskan pengguna melakukan Tap In dan Tap Out.
Sekretaris Jenderal FAKTA Indonesia Ary Subagyo Wibowo menjelaskan sistem tersebut bermasalah sejak awal Oktober 2022 yakni adanya pemotongan dua kali terhadap uang pengguna. Di sisi lain, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta, Anang Rizkani Noor belum merespon pertanyaan Bisnis terkait laporan tersebut.