Bisnis.com, JAKARTA — Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono tengah mengkaji langkah PT Bank DKI untuk melakukan aksi penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham. Sebagaimana diketahui, Bank DKI telah merencanakan IPO beberapa tahun sebelumnya.
Untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tentunya memerlukan beberapa tahapan sebelum resmi menjadi perusahaan terbuka (Tbk), seperti berkoordinasi dengan pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Langkah ini pun membutuhkan waktu yang lama seiring dengan memperhatikan kondisi pasar.
“Untuk IPO Bank DKI sebenarnya ini rencana dari 2015 dan sudah ada tahapan-tahapan, dan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi kepada pihak otoritas. Kami akan mengkaji ini,” ujar Heru saat ditemui di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (13/1/2022).
Adapun untuk melakukan diskusi lebih lanjut kepada Bank DKI mengenai IPO sejauh ini belum bisa disampaikan. Namun Heru menyampaikan bahwa akan ada arahan pembahasan IPO ke depan.
Sebagaimana diketahui, Bank DKI berencana melakukan IPO pada 2022 namun tidak jadi seiring dengan kondisi pasar yang dinilai tidak menentu.
Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta (Bank DKI) Fidri Arnaldy menyampaikan rencana tersebut masih dalam proses untuk saat ini.
Baca Juga
“Bukan tahun ini, kita lagi berproses, kita belum bisa mengeluarkan statement itu [IPO tahun ini], tapi iya wacana itu sudah diketuk,” ujarnya.
Pihaknya masih menunggu waktu yang tepat untuk IPO. Terlebih menurutnya proses ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga tidak mudah.
“Sekarang pasar masih kurang bagus. Kita harus kejar itu timing [waktu] yang pas. Dan itu juga butuh proses, itu ke OJK sendiri kan [harus] tiga kali, baru nanti kalau sudah net samua baru kita bisa listing di bursa [IPO],” tukasnya.
Selain itu, beberapa hal yang harus disiapkan antara lain kebutuhan pasar. Pihaknya juga harus paham betul apakah sahamnya nanti akan laku dipasaran atau tidak.
“Kita harus analis, pasar, siapa nih yang mau beli saham kita, itu harus dipersiapkan. Kalau tidak kita bisa terjun [bebas],” katanya.
Fidri berharap Bank DKI dapat melantai di bursa pada tahun 2023 dan berharap dengan IPO aset Bank milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta semakin meningkat.