Bisnis.com, JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkap alasan mengangkat Pengamat Transportasi dan Ketua Forum Warga Jakarta (Fakta) Azas Tigor Nainggolan sebagai Komisaris LRT.
“Azas Tigor Nainggolan ini pengamat transportasi, sehingga dia bisa membantu pembangunan LRT di Jakarta sampai dengan Manggarai ke depannya,” jelas Heru di Jakarta, Selasa (28/3/2023).
Menurutnya, pengangkatan Tigor juga bukan untuk membungkam dirinya mengkritik transportasi di Jakarta.
Pengangkatan itu, ujarnya, untuk memantau pembangunan LRT di Jakarta agar bisa lebih cepat.
Pengangkatan Azas sebagai Komisaris LRT Jakarta sempat dinilai untuk meminimalisir kritikan terhadap transportasi di Jakarta. Hal ini diungkap pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin.
Dia menyampaikan, pengangkatan Tigor merupakan sesuatu yang umum dilakukan oleh pejabat untuk meminimalisir atau membungkam pengkritiknya.
Baca Juga
Aksi ini terjadi pada masa Orde Baru hingga masa kini. Kalau ada yang kritis, maka akan ditarik dan dirayu untuk diberi tempat.
“Jadi ketika sudah dapat tempat, mereka tidak dapat mengkritisi lagi karena sudah menjadi bagian dari pemerintah daerah tersebut,” jelas Ujang.
Tigor menepis informasi tersebut. Menurutnya, meskipun sudah diangkat menjadi komisaris, namun dirinya masih memberi masukan terhadap transportasi di Jakarta. Salah satunya Transjakarta.
“Saya masih memberi masukan. Artinya kritikan yang disampaikan untuk perbaikan transportasi Jakarta ke depan, ini bagus, yang saya kritisi pun bukan orang, melainkan kebijakannya,” ujarnya.
Sebagai informasi, dalam menjabat sebagai Komisaris LRT Jakarta, Tigor telah menyiapkan beberapa fokus pekerjaan, antara lain menjaga kualitas pelayanan maupun capaian operasional yang sudah menjadi komitmen LRTJ, memberi pelayanan yang berkeselamatan, nyaman dan akses, serta mendorong peningkatan jumlah penumpang dari rute existing LRTJ saat ini (Pegangsaan Dua – Velodrome).
“Kami juga akan mendukung dan mewujudkan pembangunan proyek LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome – Manggarai) yang akan meningkatkan inter-konektivitas dengan moda transportasi publik lain di Jakarta dalam melayani masyarakat pengguna transportasi publik Jakarta serta berperan signifikan dalam memecahkan masalah kemacetan kota Jakarta,” ujar Tigor.
Terakhir, mendukung rencana pengembangan bisnis LRT Jakarta pada masa mendatang seperti optimalisasi Depo LRTJ di Pegangsaaan Dua berbagai bisnis non-farebox yang juga akan mendukung pembangun layanan LRT Jakarta moda transportasi publik modern berkeselamatan.
