Bisnis.com, JAKARTA - Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta mewaspadai 3 penyakit hewan kurban, karena dapat memberikan dampak kerugian terhadap ekonomi peternak.
Kepala Dinas KPKP DKI Suharini Eliawati mengatakan, terdapat 3 penyakit yang diwaspadai. Pertama, antraks. Kedua, penyakit mulut dan kuku (PMK). Ketiga, lumpy skin disease (LSD).
“Meskipun penyakit tersebut tidak menular, khususnya PMK dan LSD, tapi tentu saja ini membuat kerugian ekonomi kepada si peternak dan bisa menjadi tidak sah hewan kurban nya sesuai syariat Islam,” ujar Suharini kepada wartawan, Senin (5/6/2023).
Untuk menghindari hal tersebut, Dinas KPKP terus melakukan pemantauan terhadap hewan kurban di lapangan untuk memastikan agar hewan tersebut sehat.
“Teman-teman kami yang di lapangan terus berjalan sampai nanti H+3 pada saat hari tasyrik,” jelasnya.
Suharini menambahkan, sejauh ini Dinas KPKP belum mendeteksi ada gejala 3 penyakit dari calon hewan kurban. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pemasok untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit-penyakit tersebut.
Namun yang ditemukan penyakit sakit mata, namun bisa ditangani oleh petugas yang ada di lapangan.
“Yang ditemukan biasanya adalah penyakit sakit mata kelelahan dan itu langsung diobati oleh petugas kita di lapangan,” jelasnya.
Sebagai informasi, petugas Dinas KPKP telah melakukan pemantauan terhadap calon hewan kurban sejak akhir Mei. Sejauh ini ada kurang lebih 78 pemasok hewan kurban yang akan dikirim ke Jakarta meminta rekomendasi izin dari Dinas KPKP.