Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengatakan bahwa tingkat pembangunan sumber daya manusia Provinsi DKI Jakarta berada di tren positif.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Suhajar Diantoro mengatakan, tren positif pembangunan sumber daya manusia di Jakarta dilihat berdasarkan data indeks pembangunan manusia (IPM) DKI Jakarta yang setiap tahunnya meningkat, dimana pada 2022 berada di 80,77 persen, dan pada 2022 berada di 81,65 persen.
“Angka IPM DKI Jakarta tercatat paling tinggi di Indonesia dan mengalami peningkatan setiap tahunnya,” ujar Suhajar di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (22/6/2023).
Selanjutnya, angka kemiskinan juga menurun meskipun hanya sedikit dari 4,69 persen pada 2020 menjadi 4,61 persen pada 2022. Namun, ketimpangan menjadi permasalahan yang belum terselesaikan karena angka gini ratio DKI Jakarta meningkat dari 0,39 persen pada 2021 menjadi 0,41 persen pada 2022.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) juga menunjukan bahwa DKI Jakarta cukup berhasil menurunkan angka prevalensi balita stunting selama 7 tahun ini yaitu dari 23 persen pada 2015 menjadi 14,8 persen pada 2022.
“DKI Hakarta berhasil menempati urutan kedua tingkat nasional dengan tingkat stunting terendah kedua setelah provinsi bali,” jelasnya.
Baca Juga
Selain itu, kinerja ekonomi Jakarta di HUT Ke-496 juga menunjukan tren positif. Pertumbuhan ekonomi Jakarta terus meningkat pasca pandemi Covid-19.
Suhajar mengatakan, ekonomi Jakarta pada 2020 sempat terkontraksi cukup parah, dimana Jakarta mencatat pertumbuhan minus 2,39 persen ketika perekonomian nasional juga terkontraksi 2,07 persen.
“Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta naik menjadi 3,56 persen pada tahun 2021, dan meningkat juga pada 2022 menjadi 5,24 persen,” ujar Suhajar.
Pertumbuhan ekonomi tersebut tercermin pada realisasi investasi Jakarta, dimana pada 2022 realisasi investasi dalam negeri sebesar Rp89,3 triliun, meningkat hampir 2 kali lipat dibandingkan 2020 yaitu Rp42,9 triliun.
Kemudian, realisasi investasi luar negeri juga mengalami peningkatan, dimana pada 2022 sebesar Rp53,8 triliun, lebih tinggi dari 2020 yaitu sebesar Rp52,3 triliun.
Pertumbuhan ekonomi Jakarta tersebut menurut Suhajar didukung oleh kinerja pengelolaan keuangan Provinsi DKI Jakarta yang juga positif dimana realisasi pendapatan daerah per 31 Desember 2022 mencapai Rp67,3 triliun atau 86,56 persen dari target Rp77,8 triliun yaitu naik sebesar Rp 1,8 triliun dibandingkan realisasi tahun lalu yang sebesar Rp65,6 triliun.