Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Politisi PDIP Sebut Cicilan JIS Ratusan Miliar, Operasional 80 M per Tahun!

PDIP menyebut cicilan untuk membangun Jakarta International Stadium (JIS) mencapai ratusan miliar, untuk itu stadion ini perlu dimanfaatkan secara maksimal.
Jakarta International Stadium/Dok. Tangkapan layar instragram
Jakarta International Stadium/Dok. Tangkapan layar instragram

Bisnis.com, JAKARTA — Anggota Komisi B DPRD DKI Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak mengatakan, cicilan untuk membangun Jakarta International Stadium (JIS) mencapai ratusan miliar.

Gilbert menyampaikan, Stadion JIS harus dimanfaatkan, sebab operasional per tahun sekitar Rp80 miliar, tidak akan sanggup ditutupi oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro), mengingat beban Jakpro sendiri besar karena banyaknya penugasan di era Anies Baswedan sebagai Gubernur. 

“Perlu diketahui, Pemprov DKI memiliki utang kepada pemerintah pusat/PT SMI sebagai PEN karena pembangunan hampir mangkrak sesuai PMK 105/2020 pasal 2 dan 3 sebesar Rp1,182 miliar terhitung 24 September 2020 sebagai pinjaman I, dan Rp2,460 miliar per 23 September 2021 sebagai pinjaman II; total Rp3,642 miliar,” ujar Gilbert dalam keterangannya yang dikutip Minggu (16/7/2023).

Namun, pemerintah pusat memberi kemudahan berupa masa pinjaman 8 tahun, masa tenggang 2 tahun dan hanya bayar cicilan pokok dengan bunga 0 persen untuk pinjaman I. 

Kemudian bunga 5,66 persen per tahun selama 5 tahun (setelah dikurangi subsidi 2,59 persen dari bunga seharusnya 8,25 persen) dengan masa tenggang 6 bulan untuk pinjaman II. 

Sementara biaya cicilan oleh Pemprov DKI per tahun dalam 5 tahun pertama secara kasar adalah Rp543,9 miliar dan Rp307,5 miliar 3 tahun berikutnya, di luar bunga dan operasional Rp80 miliar per tahun. 

Artinya setelah Anies sudah tidak jadi Gubernur, cicilan akan ditanggung oleh 2 Gubernur lagi, yakni Pj Gubenur dan Gubernur hasil Pilkada 2024.

Kebutuhan dana JIS per tahun untuk 5 tahun pertama lebih dari Rp623,9 miliar dan Rp387,5 miliar untuk 3 tahun berikutnya, sementara di sisi lain utilitasnya hampir tidak ada selain untuk kegiatan non-olahraga. 

“Seharusnya semua pihak mendukung revitalisasi JIS melalui perbaikan yang hendak dikerjakan, bukan bermain seperti korban (playing victim) karena yang korban justru warga DKI akibat penggunaan anggaran yang tidak produktif untuk Stadion JIS bila tidak terpakai,” jelasnya.

Kritikan tersebut disampaikan Gilbert karena polemik rencana perbaikan Stadion JIS agar layak digunakan telah bergeser dari persoalan utama, yaitu masalah fisik dan teknis. 

“Ada yang menggunakan JIS untuk bermain politik seakan degradasi kepada kredibilitas orang tertentu, sementara fisik lapangan bola belum dinilai oleh FIFA untuk pertandingan U-17,” jelasnya. 

Menurut Gilbert, rencana perbaikan jelas wewenang dari Pemprov DKI dan PSSI karena pembangunan ini menggunakan dana pemerintah pusat, sehingga Menteri PUPR turut dilibatkan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper