Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal mengevaluasi keuangan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) pasca pengelolaan rumput Jakarta International Stadium (JIS) diserahkan kepada Jakpro.
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi Jakpro apabila tidak mampu mengelola rumput Stadion JIS pasca dilakukan penyempurnaan oleh PUPR untuk memenuhi standard FIFA.
“Saya kira untuk memperbaiki rumput masih mampu, tapi nanti kita evaluasi kalau masih belum maksimal keuangannya,” ujar Joko saat dikonfirmasi, Sabtu (29/7/2023).
Rencana evaluasi tersebut juga diperkuat karena Joko belum mengetahui sumber pendanaan yang akan diperoleh Jakpro untuk mengelola rumput Stadion JIS.
“Tapi enggak tahu sumber pendanaannya dari mana ya yang memperbaiki rumput Jakpro,” jelasnya.
Sebagai informasi, untuk merawat rumpu Stadion JIS yang akan disesuaikan dengan standard FIFA tidaklah murah karena membutuhkan alat ultra violet (UV) yang mahal, beserta biaya listriknya.
Baca Juga
Adapun kondisi keuangan Jakrpo sejauh ini tidak dalam kondisi yang sehat, pasalnya sejak 2019 hingga 2022 perusahaan terus mencatatkan kerugian, meskipun pada 2021 jumlah kerugian perusahaan sempat mengalami sedikit penurunan.
Secara terperinci, pada 2019 Jakpro mencatatkan rugi bersih sebesar Rp76,22 miliar. Kemudian pada 2020 jumlah kerugian perusahaan mengalami peningkatan ke angka Rp240,89 miliar.
Rugi bersih yang diperoleh Jakpro tersebut sempat menurun pada 2021, dimana jumlah yang diperoleh sebesar Rp110,83 miliar. Rugi bersih Jakpro kembali meningkat pada 2022 berada di angka Rp280,28 miliar, dengan jumlah kerugian ini merupakan yang tertinggi sejak 2019.
Dalam sebuah wawancaranya, Arsitek JIS Prasetyo Adi mengatakan, rumput yang mengalami kebotakan berada di posisi utara, karena posisi ini tidak terkena matahari sama sekali.
“Kalau dilihat ke lepangan, sebenarnya yang botak itu di luar atau yang disebut field of play, ini posisinya di sebelah kiri atau utara yang tidak terkena matahari,” ujar Prasetyo.
Meskipun demikian, Prasetyo menyatakan bahwa permasalahan tersebut sudah diatasi menggunakan alat UV, hanya saja alat ini belum bisa menyinari seluruh rumput yang beradai di bagian utara tersebut.
“Sudah kita atasi, kita punya alat yang namanya UV, tapi mungkin ini yang harus kita invest lagi, kurang 2 lagi alatnya,” jelasnya.
Sebagai informasi, untuk menyinari rumput JIS yang tidak terkena sinar matahari membutuhkan 3 alat UV, dan maksimal sebanyak 6 alat UV.
Sebelumnya, BUMD DKI PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menargetkan penyempurnaan Stadion Jakarta International Stadium (JIS) akan rampung pada Oktober 2023.
Direktur Utama Jakpro Iwan Takwin mengatakan, pihaknya optimis penyempurnaan fasilitas Stadion JIS bisa selesai Oktober 2023 karena sampai saat ini sedang dalam tahapan proses pengerjaan baik jembatan penyebrangan maupun rumputnya.
“Untuk rumput dan jembatan penyebrangan tengah dikerjakan oleh PUPR. Kami juga bersama-sama telah memastikan kondisi lapangan karena minggu lalu sudah dilakukan survei untuk segera dieksekusi,” ujar Iwan.
Sementara itu, pengerjaan pintu masuk akses tengah dilakukan, sehingga Stadion JIS nanti memiliki 3 sisi pintu akses, yakni sisi barat, utara, dan selatan.
“Jadi akses ke kawasan itu semua dalam proses bertahap bahkan pintu yang dibelakang menghadap timur itu mulai kita samakan levelnya. Kami juga tengah berkoordinasi dengan KAI karena ada beberapa akses yang lahannya dimiliki oleh KAI,” jelasnya.