Bisnis.com, JAKARTA – Kualitas udara di Jakarta dalam kondisi tidak sehat pada Senin (6/11/2023). Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi Ibu Kota berada di angka 151 AQI US pada pukul 07.00 WIB dan menempati peringkat ke-8 terburuk di dunia.
Level ini dapat diartikan udara Jakarta tidak sehat bagi masyarakat, sehingga disarankan untuk mengenakan masker saat bepergian.
Selanjutnya, untuk tingkat konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 59 µg/m³ atau setara dengan 11.2 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Sementara itu, suhu di Jakarta pagi hari ini 26 derajat Celcius dengan tingkat kelembapan 85%, gerak angin 5.5km/h, dan tekanan sebesar 1012 mbar.
Sebagai informasi, peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berindikator warna adalah merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Seiring kualitas udara Jakarta yang berada pada indikator merah, masyarakat Jakarta diimbau untuk menggunakan masker jika berada di luar ruangan, menutup jendela agar terhindar dari udara kotor dari luar, dan menghindari aktivitas olahraga di luar ruangan.
Baca Juga
Warga Jakarta juga disarankan menyalakan penyaring udara di dalam ruangan agar udara yang masuk tidak membahayakan kesehatan.
Polusi udara diperkirakan telah menyebabkan 11.000 kematian di Jakarta pada 2023. Polusi udara juga telah merugikan sekitar US$2,9 miliar atau Rp45,6 triliun di Jakarta pada 2023.