Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menunggu arah pimpinan PDI Perjuangan alias PDIP untuk maju lagi dalam kontestasi pemilhan Gubernur DKI Jakarta periode 2024-2029.
Ahok menyebut bahwa partainya saat ini tidak memiliki kursi yang cukup untuk mengusung dirinya maju sebagai calon gubernur alias cagub.
“Ya saya sih terima kasih saja orang harap saya bisa jadi Gubernur lagi gitu yah, tapi kan sekali lagi, partai saya kan kursinya tidak cukup. Kita kurang 6 kursi,” kata Ahok dibilangan Jakarta Pusat, Sabtu (22/6/2024).
Selain masalah kursi, Ahok menekankan bahwa pencalonannya sangat ditentukan oleh Dewan Pimpinan Pusat PDIP. "Terus yang kedua, juga mesti ada pertimbangan DPP akan masang saya atau tidak,” ucapnya.
Kendati demikian, Ahok mengaku dirinya jauh lebih siap untuk maju sebagai Kepala Daerah atau Gubernur. Ahok menyebut, kesiapan itu diperoleh usai makan asam garam dipenjara 7 tahun silam.
Selain itu, pengalaman selama 4 tahun menjadi Komisaris Utama dari PT Pertamina (Persero) menjadi indikator dirinya semakin siap kembali menjadi Gubernur.
Baca Juga
“Oh iya lah. Saya sekarang jauh lebih siap jadi Gubernur sekarang karena sudah lewatin sekolah di Mako Brimob kan saya bilang. Saya juga sudah punya pengalaman 4 tahun melakukan penghematan penghematan optimalisasi biaya di Pertamina,” tuturnya.
Apa Kata PDIP?
Adapun, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebutkan Sekretaris Kabinet Pramono Anung hingga Menteri PUPR Basuki Hadimuljono alias Pak Bas masuk ke dalam bursa calon gubernur (cagub) Pilkada Jakarta 2024.
Hasto menjelaskan, PDIP melihat Jakarta sebagai provinsi yang sangat penting dan strategis. Oleh sebab itu, sambungnya, PDIP ingin mencari calon pimpinan yang benar-benar tepat.
Menurutnya, pengurus pusat sudah menerima berbagai nama-nama calon yang diusulkan oleh para kader di daerah. Dia mengungkap, ada yang mengusulkan dua mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok hingga sejumlah menteri pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kami akan betul-betul melakukan kajian secara lengkap, termasuk usulan misalnya Pak Anies, bahkan ada usulan kemarin Mas Pramono Anung, dengan pengalamannya yang sangat luas, ada usulan Pak Abdullah Anwar Annas [menpan RB] dengan kemampuan reformasi birokrasi, ada nama Pak Basuki Menteri PU, ada nama Pak Ahok," ujar Hasto di Kampus FISIP UI, Depok, Senin (3/6/2024).