Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peminat Ridwan Kamil Disebut Menurun Jika Dipasangkan Suswono

Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengungkapkan suara Ridwan Kamil turun 2,1 persen jika disandingkan dengan nama Suswono di Pilkada DKI Jakarta.
Bakal calon gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil ketika mengunjungi Halte TransJakarta Tosari, Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2024) / BISNIS - Jessica Gabriela Soehandoko
Bakal calon gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil ketika mengunjungi Halte TransJakarta Tosari, Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2024) / BISNIS - Jessica Gabriela Soehandoko

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengungkapkan suara Ridwan Kamil turun 2,1 persen jika disandingkan dengan nama Suswono di Pilkada DKI Jakarta.

Hal itu terungkap dari hasil survei terbaru yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) terhadap 1.200 warga DKI Jakarta dengan margin of error 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen per tanggal 6-12 September 2024.

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan mengemukakan jika Ridwan Kamil seorang diri, warga DKI Jakarta yang menyukainya ada sebanyak 53,9 persen. Sementara, jika disandingkan dengan Suswono menurun 2,1 persen menjadi 51,8 persen.

"Ketika sendirian, Ridwan Kamil dipilih oleh 53,9 persen. Tapi ketika dipasangkan malah turun menjadi 51,8 persen," tuturnya di Jakarta, Rabu (18/9).

Sementara itu, menurut Djayadi, suara yang meningkat setelah dipasangkan adalah suara Pramono Anung-Rano Karno menjadi 28,4 persen.

Padahal, dalam survei terbuka enam nama, nama Rano Karno hanya meraih perolehan 16 persen, sementara Pramono Anung 10,5 persen dan jika digabungkan menjadi 26,5 persen.

"Jadi kalau kita lihat di sini ada pengaruh yang cukup besar dari Rano Karno sebagai cawagub dari Pramono Anung," katanya.

Tidak hanya itu, nama Dharma Pongrekun juga naik ketika dipasangkan dengan Kun Wardana menjadi 3,2 persen.

Padahal jika keduanya dipisahkan, Dharma Pongrekun hanya diminati oleh 1,5 persen warga DKI Jakarta, sementara nama Kun Wardana diminati 0,4 persen dan jika dua nama itu digabungkan menjadi 1,9 persen.

"Tetapi ini meningkat jadi 3,2 persen dan angka golput turun menjadi 3,9 persen dan yang tidak memilih atau menjawab 12,8 persen," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper