Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta tengah mematangkan rencana pembentukan Jakarta Collaborative Fund (JCF) yakni alternatif sumber keuangan baru, dengan target implementasi anggaran awal pada 2026.
Staf Khusus Gubernur Jakarta, Yustinus Prastowo, mengatakan saat ini JCF masih berada pada tahap perencanaan dan konseptualisasi awal dengan fokus pada institutional setup.
Tim Pemprov Jakarta khususnya Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sedang menyusun kerangka kerja hukum dan kelembagaan yang kuat.
“Termasuk penjajakan bentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) khusus,” tutur Yustinus kepada Bisnis, dikutip Senin (9/6/2025).
Selain itu, dikatakan bahwa komunikasi awal telah dilakukan dengan sejumlah pemangku kepentingan kunci di dalam dan luar negeri. Di tingkat nasional, diskusi telah terjalin dengan Bappenas dan Kementerian Keuangan.
Sementara di tingkat internasional, pihaknya telah berinteraksi dengan mitra seperti UNDP, U20, Asian Development Bank (ADB) untuk bantuan teknis, serta lembaga keuangan global lainnya
Baca Juga
“Kami juga terbuka berdialog dengan sovereign wealth funds, philanthropic capital, dan investor sektor privat yang memiliki visi jangka panjang untuk Jakarta,” jelas Yustinus.
Adapun pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Investasi dan BLUD Pengelola Dana dijadwalkan berlangsung sepanjang 2025. Pihaknya menargetkan implementasi anggaran awal Jakarta Collaborative Fund pada 2026.