Bisnis.com, JAKARTA -- Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan, manajemen PT Transjakarta perlu dievaluasi agar kejadian kecelakaan moda transportasi ini tak banyak terjadi.
Taufik mengakui sudah mendengar rumor yang beredar terkait pencopotan Antonius NS Kosasih sebagai Direktur Utama PT Transjakarta. Rumor pencopotan adalah respons akibat maraknya kasus kecelakaan Transjakarta,
"Kalau saya sih selama itu untuk kebaikan bersama, ya saya dukung-dukung saja manajemennya," kata Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (1/12/2015)
Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya ini menjelaskan, jumlah bus bukan perkara, jika Transjakarta sering mengalami kecelakaan. Menurut Taufik, permasalahan utama Transjakarta terletak pada mekanisme manajemen perusahaan.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berencana mengevaluasi seluruh jajaran direksi Transjakarta tahun depan.
"Pasti kami akan evaluasi untuk seluruh direksi Transjakarta. Evaluasi itu akan kami lakukan pada 2016 mendatang. Kami evaluasi semuanya," kata Ahok Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (30/11/2015).
Evaluasi dilakukan, karena kinerja Transjakarta dinilai belum maksimal.
"Sebetulnya, kalau untuk penggantian direksi itu lebih gampang karena 100% saham kan memang punya kami. Jadi, saya hanya tinggal tanda tangan saja. Tidak perlu diadakan rapat khusus," ujar Ahok.
Salah satu kinerja direksi Transjakarta yang dianggap masih kurang adalah dalam hal pemberian sanksi terhadap operator yang kerjanya buruk.
"Sanksi yang diberikan kepada pihak operator selama ini masih cukup ringan. Seharusnya, langsung saja dikasih sanksi yang berat, cabut kontrak. Tapi, sayangnya sanksi berat itu tidak bisa diberikan karena Transjakarta belum punya cukup banyak bus," katanya.
Dia meminta, kepada seluruh jajaran direksi Transjakarta untuk terus melakukan pembelian bus, baik jenis single maupun gandeng, sehingga pelayanan kepada pelanggan dapat terus meningkat.