Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua Panitia Penyelenggara Jakarta Fair Prajna Murdaya berharap transaksi yang terjadi di Jakarta Fair 2017 dapat mencapai Rp6,5 triliun.
"Jakarta Fair Kemayoran 2017 mengharapkan pengunjung di atas 5,7 juta orang dengan transaksi bisnis antara peserta pameran dan pengunjung Jakarta Fair Kemayoran bisa di atas Rp6,5 triliun," kata Prajna dalam pembukaan Jakarta Fair 2017 di Arena Jakarta International Expo, Kemayoran Jakarta Pusat, Rabu (14/6/2017) malam.
Angka ditargetkan tersebut jauh lebih tinggi dibanding jumlah yang dicapai pada Jakarta Fair 2016 di mana transaksi bisnis antara peserta pameran dan para pembeli sekitar Rp6,1 triliun, dengan total pengunjung 5,7 juta orang.
"Dari tahun ke tahun, Jakarta Fair Kemayoran mengalami peningkatan baik dari segi jumlah pengunjung maupun dari segi nilai transaksi bisnis antara para peserta pameran sebagai penjual dan pengunjung sebagai pembeli," ujar Prajna.
Pada 2012, total pengunjung Jakarta Fair sebanyak 4,5 juta orang dengan transaksi bisnis sekitar Rp4 triliun. Jumlah tersebut meningkat pada Jakarta Fair 2013 dengan total pengunjung 4,8 juta orang dan transaksi bisnis mencapai Rp4,5 triliun.
Baca Juga
Angka tersebut tersebut terus meningkat pada Jakarta Fair 2014 dan 2015 dengan total pengunjung masing-masing 5 juta orang dan 5,2 juta orang. Demikian pula dengan transaksi bisnis, sekitar Rp5 triliun pada Jakarta Fair 2014, meningkat menjadi Rp5,8 triliun pada Jakarta Fair 2015.
Prajna mengungkapkan nilai transaksi terbesar dalam Jakarta Fair diraih oleh penjualan automobil dan sepeda motor serta aksesorisnya, disusul oleh produk-produk handphone dan produk elektronik lainnya.
Jakarta Fair 2017 diikuti 2.700 perusahaan peserta dalam 1.500 stand yang berasal dari berbagai skala usaha baik perusahaan multinasional, usaha besar, menengah, usaha kecil, BUMN, serta anjungan pemerintah provinsi dan kabupaten dari berbagai penjuru tanah air.
Para peserta Jakarta Fair 2017 memamerkan produk dari berbagai sektor industri, mulai dari otomotif mobil dan sepeda motor, teknologi informasi, komputer, alat olah raga, fashion and garment, peralatan rumah tangga, furniture, barang-barang elektronik, kuliner, industri kreatif, kerajinan tangan, herbal & medicine, perbankan, produk jasa, hingga kosmetik.