Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Penaikan laju inflasi di DKI Jakarta pada Maret 2012 sebesar 0,18% di atas bulan lalu 0,17% yang dipicu pergerakan harga kelompok makanan jadi, diyakini tidak akan berlanjut lagi karena situasi politik lebih kondusif paska maraknya polemik harga bahan bakar minyak.
 
Kepala Badan Pusat Statistik DKI Jakarta Nyoto Widodo mengatakan pergerakan harga sejumlah komoditas yang terjadi mulai pertengahan bulan lalu antara lain kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang terbesar mencapai 0,40%.
 
“Memang tingkat inflasi lebih tinggi sedikit dari bulan lalu, tetapi kami optimisitis tidak akan berlanjut lagi, karena situasi Jakarta yang lebih kondusif setelah ramai terjadi aksi demo masa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak,” katanya di Jakarta hari ini.
 
Menurutnya, hasil sidang paripurna DPR RI yang menetapkan penundaan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi yang direncanakan mulai 1 April 2012 itu sejalan dengan aspirasi masyarakat yang sebelumnya gencar melakukan penolakan dengan menggelar aksi unjuk rasa.
 
Situasi lebih kondusif itu, lanjutnya, diharapkan dapat mengendalikan laju harga komoditas yang sempat bergerak naik hingga memicu perkembangan indek harga konsumen yaitu kelompok makanan jadi, minuman dan tembakau 0,40% dan sandang 0,28%.
 
Selanjutnya kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,20%, kelompok bahan makanan serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar masing-masing 0,10%, kesehatan 0,04%, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,02%.
 
Nyoto mengatakan sejumlah komoditas memberikan sumbangan inflasi yang cukup besar pada Maret 2012 antara lain nasi mencapai 0,04%, bensin 0,027%, cabe merah 0,025%, emas perhiasan 0,021%, dan konrak rumah 0,014%., dan cabe rawit 0,011%.
 
Disusul harga cabe rawit mencapai 0,011%, jeruk 0,021%, nangka muda 0,006%, bawang putih 0,007, sate dan gula pasir masing-masing 0,006%, rokok kretek filter 0,005%, dan sewa rumah sebesar 0,005%.     
      
Sementara itu Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS DKI Jakarta Dody Rudyanto mengatakan indeks kelompok bahan makanan pada Maret 2012 sebesar 156,50 yang sedikit diatas bulan sebelumnya 156,34 itu dipicu harga sub kelompok komoditas tersebut.
 
Adapun sub kelompok bahan makanan yang mengalami kenaikan harga hingga mendongkrak laju inflasinya antara lain kelompok bumbu-bumbuan 4,57%, buah-buahan 0,87%, kacang-kacangan 0,56%, kelompok bahan makanan lain 0,39%, sayur-sayuran serta lemak dan minya masing-masing 0,30% dan ikan diawetkan 0,26%.
 
Sedangkan sub kelompok bahan makanan yang mengalami deflasi adalah daging dan hasilnya 1,37%, telur, susu dan hasilnya 1,10%, ikan segar 0,19% serta sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 0,09%.
 
Dody menjelaskan indeks kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan pada Maret 2012 sebesar 108,94, sedikit lebih tinggi mencapai 0,20% dari indeks bulan sebelumnya 108,72, dipicu oleh kenaikan inflasi kelompok transport 0,32% dan yang lainnya tidak mengalami perubahan. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper