JAKARTA: Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Alex Noerdin dan Nono Sampono berjanji jika keduanya menang dalam pemilihan umum kepala daerah provinsi DKI 2012 akan membebaskan biaya pendidikan 12 tahun dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas.
Alex Noerdin mengatakan program pendidikan gratis dari SD hingga SMA bagi warga Jakarta akan diterapkan lebih cepat dari saat dirinya terpilih menjadi Gubernur Sumatera Selatan yaitu 18 hari setelah dilantik sehingga mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia.
“Sebab, pendidikan gratis menjadi kebutuhan warga yang cukup mendesak sehingga kami siap melaksanakan program wajib belajar 12 tahun dalam waktu 1 hari setelah nanti dilantik sebagai gubernur dan wakil gubernur,” katanya di Jakarta hari ini.
Menurutnya, Museum Rekor Indonesia (MURI) mencatat dirinya sebagai gubernur paling cepat melaksanakan janji kampanye yaitu gratis sekolah 12 tahun dalam waktu 81 hari setelah dilantik menjadi gubernur Sumatera Selatan pada 2008.
“Supaya rekor MURI sebagai gubernur tercepat melaksanakan janji kampanye saya tidak dapat dipecahkan oleh siapa pun, maka saya percepat lagi janji kampanye saya, yaitu menerapkan sekolah gratis 12 tahun di Jakarta dalam satu hari setelah dilantik,” tuturnya.
Alex menjelaskan dirinya akan mengukir kembali penghargaan seperti yang diterima dari pemerintah Amerika Serikat pada 4 Juli 2009 atas jasanya di bidang pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat Provinsi Sumatera Selatan.
Sedangkan untuk menciptakan kota Jakarta yang lebih aman dan nyaman, lanjutnya, dapat diwujudkan melalui kapasitas wakil gubernur Nono Sampono, sebagai mantan Komandan Paspamres era Presiden Megawati yang memiliki akses yang cukup luas.
“Sedangkan untuk mengatasi masalah transportasi Ibu Kota kami membutuhkan waktu 3 tahun dengan mewujudkan transportasi masal yang aman, nyaman, cepat, murah dan ramah lingkungan sehingga dapat menarik pengguna kendaraan pribadi dan kemacetan lalu lintas banyak berkurang,” ujarnya.
Alex mengatakan akan berjuang membangun ruang terbuka hijau (RTH) yang lebih luas bagi kota dan warga Jakarta, kendati dengan luas lahan yang relatif terbatas, tetapi dengan teknik dan teknologi dapat direalisasikan dengan baik.
“Kami berusaha maksimal dapat mewujudkan RTH sebesar 30%. Untuk itu gubernur dan wakil gubernurnya harus berani dan kami mempunyai moto, apa yang harus dilakukan pasti dilakukan. Kami tidak sekedar berniat saja,” tegasnya. (sut)