Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPRD DKI JAKARTA : Rencana Pembangunan Daerah Ibukota Tidak Jelas Arahnya

BISNIS.COM, JAKARTA -- Rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Pemprov DKI Jakarta 2013-2017 belum dapat menggambarkan arah pembangunan dan bagaimana kondisi Ibu Kota pada lima tahun ke depan.

BISNIS.COM, JAKARTA -- Rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Pemprov DKI Jakarta 2013-2017 belum dapat menggambarkan arah pembangunan dan bagaimana kondisi Ibu Kota pada lima tahun ke depan.

Hal itu terungkap dalam Rapat Paripurna Pemandangan Umum Fraksi DPRD DKI terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2017, di DPRD DKI Jakarta, Kamis (7/3/2013).

Pada rapat itu Fraksi Gerindra dan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mempertanyakan arah pembangunan dalam RPJMD tersebut. Kedua Fraksi tersebut melihat RPJMD DKI 2013-2017 belum dapat menggambarkan arah pembangunan dan bagaimana kondisi DKI Jakarta terutama dalam penanganan kemacetan, banjir dan penataan pemukiman kawasan kumuh.

Anggota Fraksi PPP Ichwan Zayadi mengatakan, Fraksi PPP melihat dokumen RPJMD dilihat dari strategi dan arah kebijakan pembangunan dikaitkan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan, belum menggambarkan seperti apa dan bagaimana DKI Jakarta pada lima tahun ke depan.

“Artinya secara kualitas, apa yang dituangkan dalam RPJMD DKI belum bisa menggambarkan ke arah mana pembangunan DKI Jakarta,” kata Ichwan dalam Rapat Paripurna DPRD DKI, Kamis (7/3/2013).

Hal yang belum jelas secara kualitas, mengenai kemacetan, banjir, pedagang kaki lima, pemukiman kumuh, utilitas dan fasilitas publik lainnya. Dengan itu, Fraksi PPP meminta Gubernur DKI Jakarta memberikan penjelasan mengenai gambaran kualitatif Provinsi DKI Jakarta selama lima tahun kedepan.

Selain itu, RPJMD yang seharusnya  menjadi acuan penyusunan rencana strategis setiap SKPD atas arah pengembangan pembangunan daerah, sering kali program atau kegiatan SKPD berjalan sendiri-sendiri, tidak padu dan tidak fokus.

“Padahal dokumen RPJMD disusun melalui pendekatan teknokratik dan partisipatif. Tetapi mislink dan mismatch dalam pelaksanaan program diantara masing-masing SKPD terus terjadi,” ujarnya.

Lebih jauh dijelaskan, bila dikaji lebih jauh lagi, dokumen RPJMD lebih difokuskan pada program pembangunan urusan pekerjaan umum dan lingkungan. Fraksi PPP belum menemukan beberapa program dari 9 program unggulan secara konkrit dan implisit dituangkan dalam dokumen itu.

Berkaitan dengan  program peningkatan kualitas pendidikan, Fraksi PPP tidak menemukan indikator dari penerapan Kartu Jakarta Pintar (KJP), jumlah pembangunan gedung sekolah dan peningkatan kompetensi guru.

Di sisi lain, program kualitas kesehatan masyarakat, RPJMD tidak menginformasikan secara lengkap target sasaran dan indikator kinerja dari pemberlakuan Kartu Jakarta Sehat (KJS), berapa dan di RSUD mana penambahan tempat tidur kelas tiga serta desain pelayanan kesehatan di pasar-pasar tradisional atau rumah susun.

“Program lainnya yaitu pengurangan ketimpangan ekonomi dan perluasan kesempatan kerja dalam RPJMD pun tidak memiliki indikator yang jelas. Padahal ketiga program tersebut sangat penting. Kalau tidak ada penetapan indikator kinerja dalam RPJMD, ibarat sayur tanpa garam,” tegasnya.

Hal senada juga dilontarkan anggota Fraksi Gerindra Endah S Pardjoko. Menurutnya, Fraksi Gerindra memberikan catatan kritis yaitu terdapat kelemahan pada program-program yang bersifat unggulan. Diantaranya pembenahan terhadap rawan kemacetan di DKI Jakarta.

Fraksi Gerindra juga melihat kesimpangsiuran sistem pelayanan mengenai KJS serta tidak adanya kejelasan mengenai batasan-batasan kekuatan hukum dan sanksi terhadap rumah sakit yang menolak pemberlakuan KJS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Others
Sumber : Emanuel Tome Hayon
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper