BISNIS.COM, JAKARTA-- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menerapkan kartu e-tiketing bulanan untuk bus Transjakarta.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan pihaknya telah meminta Asisten Sekretaris Daerah (Sekda) bidang Perekonomian dan Administrasi untuk segera memanggil lima bank yang sudah bekerja sama menerapkan e-tiketing di bus Transjakarta.
Menurut Ahok kelima bank tersebut akan diminta melanjutkan kerja samanya dengan meningkatkan penggunaan kartu e-tiketing bus Transjakarta tidak lagi dihitung per satu kali perjalanan melainkan dapat digunakan sebagai kartu e-tiketing bulanan seperti kartu yang digunakan PT KAI dulu.
Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan bahar minyak (BBM) yang telah ditetapkan pemerintah pusat. Dari kebijakan tersebut, lanjutnya, ada dua hal yang dikhawatirkan akan terjadi di Jakarta yaitu membuat biaya transportasi naik dan jumlah sepeda motor di Jakarta semakin tinggi.
“Kenapa orang naik motor, padahal kendaraan itu mengakibatkan angka kecelakaan lalu lintas tinggi serta capek juga mengendarai motor. karena saat ini, motor adalah kendaraan yang paling nyaman dan murah dibandingkan kendaraan umum,” kata Ahok usai bertemu dengan Kapsch Traffic di Balaikota DKI, Jakarta hari ini, Rabu (17/4/2013).
Fenomena ini yang harus dirubah, tegas Ahok. Bagaimana cara merubahnya, Pemprov DKI harus memberikan sesuatu yang bersifat insentif di bidang transportasi supaya orang tertarik untuk pindah dari kendaraan pribadi ke angkutan umum.
Salah satu cara yang sedang dikaji adalah rencana menaikkan tarif tiket bus Transjakarta dan penerapan kartu e-tiketing bulanan Transjakarta. Rencananya tarif tiket per satu kali perjalanan bus Transjakarta akan dinaikkan atau lebih mahal dari tarif membeli kartu e-tiketing bulanannnya.
“Kita lagi mengkaji bagaimana tarif bus Tranjakarta dinaikkan. Tetapi bagi yang berlangganan kartu e-tiketing bulanan diberikan harga murah, misalnya Rp200.000 per bulan. Ini untuk mendorong orang-orang naik bus karena kartu bulanannya sangat murah dibandingkan membelinya per satu trip,” ujarnya.
Namun Ahok menegaskan rencana itu masih dalam tahap kajian. Karena bisa tarif tiket per satu trip itu tidak dinaikkan, namun tetap menerapkan kartu langganan bulanan. “Yang pasti kita mau memaksa orang untuk menggunakan kartu e-tiketing bulanan. Kalau sudah beli bulanan trus harga tiket per satu trip tidak dinaikkan kan dia rugi. Bulanan harus murah dari per satu trip,” tukasnya.