BISNIS.COM, JAKARTA—Sembilan bulan memimpin DKI Jakarta Gubernur DKI Jakarta Jokowi tetap harus dikawal oleh petugas dari Dinas Perhubungan. Padahal saat awal menjabat Gubernur menyatakan tidak perlu pengawal.
Namun Jokowi sering meninggalkan sang pengawal atau meminta tidak ikut ketika blusukan. “Kadang saya tinggal kalau ngga perlu, yang sering jemput kan di daerah. Kalau ngga seneng dikawal juga belok,” katanya di Balai Kota DKI, Selasa (4/6/2013).
Pengawal kadang sangat diperlukan karena Jokowi pernah terjebak macet di Dukuh Bawah sampai dua jam lalu dijemput pengawal. Peran pengawal juga sangat diperlukan ketika sopirnya tidak tahu lokasi yang akan dituju.
“Kadang driver juga ngga ngerti tempatnya. Sekolah ini kantor ini di mana, apalagi saya. Jadi untuk guide saja,” terangnya.
Jokowi menyatakan cukup menggunakan pengawal dari Dishub, tidak perlu unit vorijder dari Kepolisian dengan alasan kepraktisan. “Saya sih untuk kepraktisan saja, yang simpel-simpel saja. Bayangin kalau harus siapin satu mobil dan tiga pake kendaraan kan nyiapinnya ribet,” katanya.