Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dishub DKI Minta Metromini Bubarkan Diri

  Bisnis.com, JAKARTA--Dinas Perhubungan DKI Jakarta menegaskan Metromini operator terburuk yang ada di Ibukota karena manajemen dan sarana prasarananya jelek.

  Bisnis.com, JAKARTA--Dinas Perhubungan DKI Jakarta menegaskan Metromini operator terburuk yang ada di Ibukota karena manajemen dan sarana prasarananya jelek.

Pemprov meminta kepada pengelola metromini lebih baik membubarkan diri sebelum dampaknya lebih luas.

Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono mengatakan sudah saatnya metromini diganti dengan perusahaan baru yang punya sarana prasarana lebih baik.

Sejak 2009 armada bus angkutan wilayah Jakarta tersebut sebenarnya sudah dilarang beroperasi karena tidak layak.

"Lebih baik bubarkan diri saja ganti perusahaan yang baru," katanya di Balai Kota DKI, Rabu (23/7/2013).

Pernyataan keras Pristono tersebut dipicu atas kecelakaan Metromini 47 jurusan Senen - Pondok Kopi yang menabrak 3 siswi SMP Al Washliyah I Rawamangun di Jl Layur Pulogadung Jakarta Timur.

Kecelakaan itu menewaskan Beniti (13) yang duduk di bangku kelas VII setelah mendapatkan perawatan di RS. 

Dua teman Beniti yakni Reni Anggraeni dan Rahmi mendapatkan perawatan insentif di RS karena luka berat.

Bus bernomor polisi B 7669 AS tersebut menjadi sasaran amuk massa. Berdasarkan temuan petugas, kecelakaan itu disebabkan karena kopling metromini cuma diikat dengan karet ban dalam.

Pengemudi yang masih berusia 22 tahun juga tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).

Pristono sudah berulangkali memperingatkan pengelola Metromini untuk memperbaiki manajemennya namun tidak digubris.

Sebagai operator bus dalam kota, Metromini tidak menjalankan manajemen dengan baik serta tidak memiliki sarana prasarana yang baik.

Selain itu tidak punya pool, banyak sopir tembak dan tidak pakai seragam. "Badan usaha juga tidak terbentuk secara benar," katanya.

Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Azas Tigor Nainggolan mendukung pembubaran metromini karena di internal manajemen terjadi perpecahan.

Pengelola membiarkan kondisi armada begitu saja, tidak ada peremajaan bus, kepengurusan kir dan lainnya. "Kami mendukung kalau Metromini dibubarkan," katanya.  (ra)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper