Bisnis.com, JAKARTA--Puncak arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriah diperkirakan terjadi pada Sabtu - Minggu (3-4/8/2013) mendatang. Para pemudik diperkirakan memenuhi terminal, stasiun, serta bandar udara pada hari tersebut sejak pagi hari.
Bagi pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi seperti motor dan mobil juga akan berangkat pada tanggal yang sama.
"Diprediksi puncak arus mudik pada Sabtu dan Ahad pekan depan," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono dikutip dari situs resmi Pemprov DKI www.beritajakarta.com, Minggu (28/7/2013).
Pristono menambahkan, pihaknya telah menambah 435 bus bantuan untuk dapat mengangkut penumpang ke daerah tujuan. Untuk bus reguler tersedia sebanyak 7.848 bus yang akan mengantarkan pemudik ke daerah-daerah di pulau Jawa, Bali, dan Kalimantan. Namun dia meminta kepada operator bus untuk dapat menambah armada selama arus mudik ini.
Pemerintah memprediksi jumlah pemudik yang akan menggunakan bus tahun ini mencapai 729.278 orang. Selain bus reguler, bus pariwisata juga akan digunakan untuk mendukung pelaksanaan arus mudik. "Untuk bus tambahan dari PO bus sebanyak 260 bus dan 175 bus pariwisata," ujarnya.
Di Jakarta, pusat arus mudik lewat terminal berada di terminal Lebakbulus, Kalideres, Kampung Rambutan, dan Pulogadung. Selain itu penumpang juga dapat memanfaatkan 18 terminal bantuan yang tersebar di lima wilayah sehingga beban terminal utama bisa berkurang saat puncak arus mudik mendatang.
Pada H-7, sebanyak empat posko akan didirikan di setiap terminal untuk memberikan kenyamanan pemudik. Keempat posko tersebut yakni posko uji kelaikan, posko kesehatan, posko tes urine, dan posko keamanan. Dinas Perhubungan DKI bekerjasama dengan kepolisian untuk mengamankan terminal selama arus mudik dan arus balik. "Mulai H-7 posko-posko akan didirikan," papar Pristono.
Diharapkan arus mudik kali ini bisa berjalan lancar. Pemudik pun diimbau untuk tidak menggunakan perhiasan yang berlebihan, serta tidak mudah percaya pada orang yang baru dikenal. Dengan demikian bisa mengurangi tindak kejahatan selama di terminal maupun di perjalanan.
Untuk arus mudik tahun ini telah ditetapkan batas atas tarif bus ekonomi wilayah 1 yakni Sumatera, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara mencapai Rp161 per kilometer dan batas bawah Rp99 kilometer. Sementara untuk bus non ekonomi tarifnya disesuaikan dengan pasar.
"Tetapi mereka juga tidak akan menaikan tarif terlalu tinggi karena nanti tidak akan ada yang naik," ungkapnya.
