Bisnis.com, BISNIS.COM, JAKARTA—Pemprov DKI Jakarta akan melakukan public hearing pada 3 Oktober mendatang untuk menentukan nasib Taman Margasatwa Ragunan.
Basuki Tjahaja Purnama, Wakil Gubernur DKI, mengatakan public hearing dilakukan untuk mengarahkan Ragunan menjadi taman margasatwa berkelas internasional, tetapi tetap sesuai dengan keinginan masyarakat Jakarta.
“Kami ingin tahu, mau kemana Ragunan, mau lebih ke tamannya atau binatangnya, makanya harus public hearing,” katanya di Balaikota, Jumat (23/8).
Basuki tidak menutup kemungkinan pihak swasta bisa ikut terlibat dalam pembangunan Ragunan. Di sisi lain, terbuka juga kemungkinan pembangunan Ragunan seluruhnya akan ditanggung oleh APBD DKI.
“Kami akan libatkan swasta, [tetapi] Pak Gubernur bilang mau pakai semua dari APBD juga boleh,” ujarnya.
Dia mengatakan pembangunan Ragunan agar mengarah ke taman margasatwa berskala internasional membutuhkan jangka waktu yang panjang.
Oleh karena itu, Ahok, panggilan akrab Basuki, meyakini Pemprov DKI masih bisa menyisihkan sebagian ruang fiskal APBD di setiap tahunnya untuk dialokasikan kepada pembangunan Ragunan.
Mantan Bupati Belitung Timur ini juga mengatakan Ragunan tidak boleh menjadi tempat rekreasi yang eksklusif. Artinya, hanya bisa diakses oleh kalangan masyarakat kelas tertentu saja.