Bisnis.com, JAKARTA - Tantangan ke depan yang akan akan selalu dihadapi DKI Jakarta adalah adalah masalah ruang. Selama Ibu Kota masih menjadi andalan ekonomi dan pembangunan infrastruktur di daerah lamban, arus urbanisan akan melonjak dan menambah volume sampah.
Menurut Rasio Ridho Sani, Deputi Bidang Pengelolaan B3, Limbah B3 dan Sampah, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), menyatakan jumlah sampah domestik lebih banyak dibandingkan dengan limbah industri.
“Kami terus mendorong kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan bank-bank sampah sehingga sampah tidak lagi dipandang sebagai limbah tetapi komposisi yang bermanfaat dengan program 3R [Reduce, Reuse dan Recycle],” katanya di sela-sela acara halal bihalal KLH, Selasa (27/8/2013).
Program tersebut juga harus didukung oleh program pemerintah melalui penghargaan Adipura kepada pemerintah daerah yang mampu mengatasi persoalan lingkungan.
Selain mendorong kepemimpinan daerah dan masyarakat untuk lebih peduli lingkungan dengan memanfaatkan sampah, KLH mendorong kepemimpinan dari korporasi. Industri berkewajiban untuk mengurangi produk penggunaan kemasan yang berkontribusi dalam peningkatan limbah.
"Kami mencanangkan program EPR [Extended Production Responsibility], di mana industri bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan,” ujar Rasio.