Bisnis.com, JAKARTA-PT MRT Jakarta berencana membuat dinding beton di sekitar area groundbreaking proyek transportasi massal berbasis rel mass rapid transit yang rencananya dilakukan mulai 10 Oktober tahun ini.
Direktur Utama MRT Dono Boestami mengatakan sudah bisa dibayangkan kemacetan parah dan kebisingan alat berat di sekitar Thamrin-Sudirman akibat pengerjaan proyek tersebut sehingga akan mengganggu masyarakat.
Namun, lanjutnya, risiko itu sudah diperhitungkan bersama dinas terkait, yakni Pemprov DKI Jakarta untuk mengurangi kebisingan dibuat dinding beton pada area proyek.
"Groundbreaking dimulai dengan tahap sloop protection dengan second pile wall karena daerah tersebut banyak gedung tinggi agar bisa mengurangi getaran dan kebisingan," katanya dalam siaran langsung terkait kesiapan MRT di Metro TV, Selasa (8/10/2013).
Dia mengatakan untuk mengantisipasi potensi kemacetan yang tidak bisa terelakkan, pihak MRT sudah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya serta Dinas Perhubungan untuk membuat rekayasa lalu lintas menekan kemacetan.
Dono menambahkan proyek ini mendapat pendanaan dari JICA kerjasama antara pemerintah pusat dengan Jepang yang bersifat mengikat. Proyek ini harus menggunakan 30% teknologi Jepang sehingga hampir semua paket pekerjaannya ada lead konsorsium dari Jepang.
Project Manager MRT Shiego Hanaki mengatakan sangat berkesan dengan pekerjaan ini apalagi merupakan proyek transportasi pertama kereta bawah tanah di Indonesia.
Pihaknya sudah banyak pengalaman di berbagai negara mengerjakan MRT sehingga yakin bisa menyelesaikan proyek sampai tuntas. "Kami sangat mendukung proyek ini," ujarnya.