Bisnis.com, JAKARTA--Meskipun program Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dalam menata Ibu Kota cuma melanjutkan program lama tetapi semangat untuk bekerja patut diapresiasi.
Pengamat tata kota Universitas Trisakti Nirwono Yoga mencontohkan pasar Tanah Abang jadi momok pemimpin Jakarta untuk menata karena menjadi pusat perputaran uang yang sangat besar.
Namun dalam waktu 9 bulan kinerja mantan Wali Kota Solo tersebut bisa menata PKL disana untuk relokasi di Blok G mengacu dasar hukum Perda No.8/2007 tentang Ketertiban Umum yang intinya melarang PKL jualan di atas trotoar apalagi di badan jalan.
"Itu perda ketertiban umum sudah ada sejak 2007 [saat kepemimpinan Foke] kenapa dulu tidak dilaksanakan. Jokowi ini kita apresiasi aksinya dalam bekerja," ujar Nirwono Yoga dalam diskusi hasil survei kinerja Jokowi Ahok oleh Indo Barometer di Jakarta, Kamis (17/10/2013).
Dari bidang transportasi juga sudah ada progres berupa proyek angkutan massal monorel dan mrt yang baru saja groundbreaking yang butuh waktu 4-5 tahun hingga beroperasi.
Nirwono mengatakan tantangan ke depan adalah komitmen dari kepala daerah selanjutnya setelah Jokowi dalam rangka pembangunan transportasi ini.
Jangan sampai ganti pimpinan, kemudian programnya berhenti. Persoalan seperti inilah yang membuat transportasi umum Jakarta ketinggalan dengan kota negara lain. (ra)