Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JLNT Melayu-Tanah Abang Paling Telat Selesai Desember

Penantian panjang masyarakat Jakarta terhadap proyek Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang segera dibayar lunas

Bisnis.com, JAKARTA- Penantian panjang masyarakat Jakarta terhadap proyek Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang segera dibayar lunas.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akrab dipanggil Ahok menyatakan sudah tidak ada kendala dalam hal pendanaan maupun secara teknis. Saat ini sedang dalam proses pekerjaan menyambung beberapa bagian yang lokasinya di atas Jl Satriyo.

"Tunggu saja, sudah tak ada kendala lagi," katanya Selasa (19/11/2013).

Berdasarkan target pada akhir bulan ini semuanya sudah beres. Namun Gubernur DKI Joko Widodo memberikan tenggang waktu sampai akhir Desember apabila memang belum bisa diselesaikan. Yang penting JLNT yang sudah tiga tahun digarap itu segera bisa digunakan.

Namun Ahok mendesak kepada kontraktor agar bisa menyelesaikan akhir bulan ini. Pantauan bisnis.com, proyek tersebut selalu dikerjakan oleh kontraktor PT Istaka Karya setiap malam. Beberapa ruas yang bolong sudah tersambung.

"Harusnya selesai [akhir November]," katanya.

Sebelumnya Jokowi mengatakan sesuai perhitungan kontraktor bahwa jalur tersebut bisa rampung akhir bulan ini, namun pihaknya memberi kelonggaran waktu sampai akhir Desember.

“Kalau luput [meleset] lagi ya akhir Desember baru rampung, tugas saya yang mendorong biar selesai."

Secara umum proyek JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang sejak 2011 ini dibagi dalam tiga paket yakni paket Casablanca, paket Prof. Dr. Satrio, dan paket Mas Mansyur. Ketiga paket itu dikerjakan perusahaan karya BUMN masing masing oleh PT Nindya Karya, PT Wijaya Karya Tbk dan PT Istaka Karya dikerjakan dengan anggaran Rp737 miliar.

Target awal proyek ini selesai akhir 2012 tapi ada penghentian pekerjaan oleh kontraktor Istaka Karya disebabkan Pemprov DKI tidak membayarkan uang tagihan lantaran ada pergantian kepemimpinan. Kontraktor waktu itu tidak punya modal sehingga harus dianggarkan pada tahun berikutnya.

Alokasi anggaran pembangunan jalan layang tersebut dalam APBD DKI 2013 yaitu pembangunan jalan layang paket KH Mas Mansyur sebesar Rp64 miliar, Paket Casablanca Rp2 miliar, Paket Jl Prof Dr Satrio Rp21,5 miliar, anggaran pembangunan ramp on off barat Rp1,5 miliar dan ramp on off timur Rp12,5 miliar. Total untuk penerusan dan penyelesaian pembangunan mencapai Rp101,5 miliar.

Pemprov dan kontraktor kemudian menargetkan penyelesaian proyek pada pertengahan tahun ini, namun lagi-lagi terganjal karena ada fatwa BPK bahwa pelaksanaan proyek tersebut harus diaudit. Proyek ini dianggarkan secara multiyears sehingga perlu mematuhi kaidah prosedur penggunaan anggaran agar Gubernur tidak menyalahi aturan.

Ketika sudah selesai audit, proyek pun kembali dilanjutkan tapi terkendala teknis di lapangan untuk menyamung beton jembatan. Kontraktor perlu alat berat yang harus didatangkan dari Taiwan yakni Heavy Soaring atau alat penyangga.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper