Bisnis.com, JAKARTA--Pemprov DKI Jakarta bermaksud mengintegrasikan halte bus Transjakarta dengan stasiun KRL guna memacu meningkatkan minat masyrakat beralih menggunakan angkutan umum.
Karena itu Pemprov DKI berencana menjalin kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk merealisasikan rencana ini.
Wagub DKI Jakarta Basuki T Purnama mengatakan sejumlah halte bus Transjakarta yang berdekatan dengan stasiun KRL akan disambungkan menjadi satu koridor.
"Kita mau kerjasama dengan PT KAI, kan mereka punya tanah luas. Kita ingin halte busway semuanya nyambung dengan stasiun KRL. Jadi para pengguna jasa kedua transportasi massal ini tidak perlu keluar macet-macetan," ujarnya usai rapat dengan direksi PT KAI, Rabu (8/1/2014).
Rencananya, kata Ahok, semua halte bus Transjakarta dan stasiun akan didirikan pagar sehingga warga tidak bisa lagi melintas seenaknya.
Karena lintasan warga yang berjalan kaki sering kali membuat kemacetan atau terjadinya kecelakaan lalu lintas. “Jadi tidak boleh lalu lalang. Seperti yang sudah ada di Gambir, itu semua dipagari," katanya seperti dikutip situs pemprov DKI Jakarta, Rabu (8/1/2014).
Penyambungan halte bus Transjakarta dan Stasiun KRL di ibu kota pada tahap awal akan dimulai di tiga stasiun KRL yakni Jatinegara, Senen dan Tanah Abang.
"Desain pembangunan untuk menyambung halte bus Transjakarta dengan stasiun sudah ada. PT KAI yang akan membangun dan siap dikerjakan," ungkapnya.
Ditambahkan Basuki, penyambungan halte dan stasiun tersebut tidak akan memindahkan atau menggeser halte bus Transjakarta yang ada saat ini.
"Nanti Satpol PP dan Dinas P2B yang bergerak dari pihak kita untuk memberikan izinnya. Sedangkan PT KAI tinggal membangun saja," kata Ahok.
Integrasi seluruh stasiun KRL dan halte bus Transjakarta diperkirakan rampung pada 2015.
"Pada 2015 semua terminal beres, semua modern, bagus. Integrasi stasiun kereta dan halte bus Transjakarta juga," tandas Ahok.