Bisnis.com, JAKARTA - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakarta Tourisindo pesimis capai target penerimaan pendapatan usaha senilai Rp166,97 miliar dan penerimaan laba bersih Rp16,68 miliar pada tahun ini.
Tahun lalu, pendapatan yang diterima Jakarta Tourisindo mencapai Rp147 miliar dan penerimaan laba setelah pajak mencapai Rp16,5 miliar.
Direktur Utama Jakarta Tourisindo Alexander Yerris mengatakan ketidakcapaian target tersebut disebabkan beberapa faktor, yakni adanya penghematan anggaran dari pemerintah untuk rapat dan perjalanan bisnis, pelaksanaan pemilu presiden dan pemilu legislatif, serta melesetnya pekiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini.
"Anggaran dinas yang keluar kota dihemat dan persaingan hotel baru di Jakarta membuat kami tidak bisa capai target yang telah direncanakan untuk penerimaan pendapatan dan laba bersih," ucapnya kepada Bisnis, Selasa (14/10/2014).
Tidak tercapainya target tersebut, lanjutnya, juga disebabkan karena tingkat penghunian kamar (TPK) atau okupansi yang merosot tajam pada tahun ini.
Jakarta Tourisindo memiliki 7 unit hotel, antara lain satu unit hotel bintang empat, satu unit hotel bintang tiga, tiga unit hotel budget dan dua unit hotel smart.
"Okupansi yang mengalami penurunan pada tahun ini, di hotel bintang empat 68%, bintang tiga 58-60%, dan hotel budget 88-90%. Untuk smart hotel atau hotel transit okupansinya tinggi sebesar 200%," kata Alex.