Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Hotelnya Direnovasi, Jakarta Tourisindo Optimistis Okupansi Naik Tahun Depan

Sebanyak dua hotel kelolaan PT Jakarta Tourisindo berisiko menurunkan okupansi, tetapi pada tahun depan tingkat keterisian diprediksi akan kembali meningkat.
Dua Hotelnya Direnovasi, Jakarta Tourisindo Optimistis Okupansi Naik Tahun Depan /Istimewa
Dua Hotelnya Direnovasi, Jakarta Tourisindo Optimistis Okupansi Naik Tahun Depan /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta yakni PT Jakarta Tourisindo (Jakarta Experience Board/JXB) memperkirakan tingkat okupansi hotelnya akan menurun pada tahun ini meskipun pandemi Covid-19 telah melandai.

Direktur Utama Jakarta Experience Board Novita Dewi mengatakan, penyebab menurunnya tingkat okupansi hotel pada 2023 karena terdapat 2 hotel yang akan dilakukan renovasi dari total 7 hotel yang dimiliki JXB.

“Tahun ini akan ada dua hotel yang direnovasi, sehingga akan berdampak pada tingkat okupansi. Kami optimistis akan pulih dan justru akan meningkat signifikan pada 2024,” Jelas Novita kepada Bisnis, Minggu (5/3/2023).

Namun, terkait besaran penurunan okupansi tersebut, Novita belum bisa memberikan informasi lebih jauh kepada Bisnis dan akan disampaikan kemudian.

Sebagai informasi, tingkat okupansi hotel Jakarta Experience Board pada 2022 rata-rata mencapai 32 persen, hal ini sebagai konsekuensi dari adanya PPKM dan belum pulihnya aktivitas saat pandemi.

Adapun untuk menjaga tingkat okupansi hotel nya, JXB telah menyiapkan sejumlah strategi, antara lain melakukan kerja sama dengan channel manager untuk memperkuat pemasaran melalui Online Travel Agent (OTA).

Strategi lainnya adalah menyuguhkan pengalaman yang berbeda kepada setiap tamu yang menginap. Selain itu, JXB juga terus menjaga relasi yang baik dengan customer existing, terutama dari kalangan pemerintahan dan perusahaan untuk memperkuat MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition).

Novita menambahkan, seiring pemulihan ekonomi pasca Pandemi Covid-19 serta berdasarkan data KPMG, wisatawan asing yang masuk ke Indonesia diprediksi mencapai 12 juta jiwa pascapandemi. Jakarta sebagai gerbang utama wisata Indonesia, tentunya akan mendapatkan peluang ini.

“Oleh karena itu, diproyeksikan bisnis perhotelan tahun ini akan semakin tumbuh. Ditambah pula tahun ini menjadi tahun persiapan sebelum pemilu berlangsung, sehingga akan banyak kebutuhan ruang-ruang pertemuan [MICE],” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper