Bisnis.com, JAKARTA--Walaupun nilai ekspor produk asal Jakarta terpantau menurun pada Oktober, komoditi ikan dan udang justru mengalami peningkatan.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) DKI, komoditi ikan dan udang naik US$6,47 juta dibandingkan September.
Syachruna Fauzi, Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jakarta, menuturkan kenaikan nilai ekspor disebabkan udang sedang memasuki masa panen dalam tiga bulan terakhir.
"Karena tiga bulan ke belakang itu, udang memasuki masa panen," katanya kepada Bisnis.com, Kamis (4/12/2014).
Sedangkan peningkatan nilai ekspor pada ikan didukung oleh naiknya harga jual ikan. Harga solar mendorong nilai jual ikan sebesar 15%.
Namun, pihaknya mengeluhkan volume tangkapan ikan yang turun.
"Banyak kapal enggan melaut akibat harga solar yang tinggi," ujarnya.
Memasuki cuaca ekstrem yang mengintai mulai bulan ini hingga Februari tahun depam turut mengancam penurunan jumlah ikan tangkapan.
Nilai ekspor produk DKI Jakarta pada Oktober mencapai US$1,05 miliar, turun 3,69% dari bulan sebelumnya.
Tiga komoditi yang justru mengalami peningkatan seperti ikan dan udang, mesin/peralatan listrik, dan tembaga.