Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan proyek terowongan multifungsi belum berlanjut karena belum dapat menjawab keraguan atas kelayakan proyek.
Menurutnya, keraguan atas kelayakan proyek bukan hanya di masa pemerintahannya. Ahok, sapaan akrabnya menilai pada era kepemimpinan Sutiyoso rencana pembangunan terowongan ini telah bergulir. Namun akibat syarat kelayakan belum dapat dipenuhi, pengerjaan fisik tak kunjung dimulai.
"Dari keraguan zaman Bang Yos enggak bisa jawab," ujarnya di Balai Kota, Selasa (17/2/2015).
Hingga saat ini pihak penggagas belum dapat memaparkan air yang dialirkan di dalam terowongan akan dibuang ke mana. Pasalnya, dari kedalaman 30 meter di dalam terowongan akan dibangun jalan tol dan saluran air, sehingga diproyeksikan dapat menjawab dua masalah klasik DKI, yaitu macet dan banjir.
"Deep tunel sampai sekarang belum jawab saya, airnya mau dikeluarkan lewat mana saya tanya," katanya.
Seperti diketahui, terdapat dua pihak yang menawarkan pembangunan terowongan model ini. Adapun, yang ditawari yakni multipurpose deep tunnel yang digagas oleh Firdaus Ali, Ahli Tata Air dan jakarta integrated tunnel.
Sejak 2003 rencana pembangunannya telah diajukan dan Kementerian Pekerjaan Umum tak memberi lampu hijau. Pasalnya, nilai investasinya terlalu besar dan belum memenuhi sisi kelayakan.