Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AHOK VS DPRD: Panitia Angket DPRD Minta Ketua BPKAD Keluar Ruangan

Agenda penyelidikan panitia angket tadi (11/3/2015) seharusnya hanya untuk meminta keterangan dari konsultan teknis e-budgeting.
Suasana rapat penyelidikan Panitia Angket DPRD DKI terhadap Konsultan IT E-budgeting Gagat Dijiwarno./Bisnis-Veronika Yasinta di Gedung DPRD DKI, Rabu (11/3/2015)/Veronika Yasinta
Suasana rapat penyelidikan Panitia Angket DPRD DKI terhadap Konsultan IT E-budgeting Gagat Dijiwarno./Bisnis-Veronika Yasinta di Gedung DPRD DKI, Rabu (11/3/2015)/Veronika Yasinta

Bisnis.com, Jakarta—Panitia Angket DPRD DKI mulai melakukan penyelidikan.

Rabu (11/3/2015), agenda penyelidikan panitia angket seharusnya hanya meminta keterangan dari konsultan teknis e-budgeting.

Karena itu, Ketua Panitia Angket DPRD DKI Muhammad ‘Ongen’ Sangaji mempersilakan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budi Hartono untuk keluar ruangan.

Setelah keluar ruangan, Heru mengatakan dalam undangan ditujukan kepada tim e-budgeting dan konsultan.

Menurutnya, dia hadir dalam rapat itu sebagai bagian dari tim e-budgeting sehingga ada miskomunikasi dalam bahasa tertulis pada undangan.

“Tim e-budgeting kan saya. Tim e-bugeting adalah BPKAD, Tim TAPD adalah Pak Sekda, Bappeda, dan BPKAD. Kalau tim e-budgeting itu selain saya adalah SKPD masing-masing. Ya, enggak apa-apa ini konsultan ditanya, ya kita hargai,” ujarnya.

Sementara itu, tim konsultan yang hadir dalam pemanggilan itu hanya satu orang, yakni Gagat Dijiwarno, seorang konsultan pemrograman e-budgeting yang berasal dari Surabaya dan disebut-sebut sebagai Tim 20.

Namun, pada pemanggilan tersebut, Gagat menyebutkan total tim yang menyusun teknis komputerisasi e-budgeting hanya terdiri dari empat orang, termasuk dirinya.

Gagat dihujani banyak pertanyaan dari panitia angket, termasuk soal history perjalanan pembuatan sistem e-budgeting yang dipercayakan pemprov DKI kepadanya.

“Kelompok kami di Surabaya sudah mendesain perubahan pola penganggaran sejak 2014, tiap tahun ada improvement sesuai kebutuhan. Desain utamanya tidak berubah, sesuai Permendagri,” kata Gagat.

Program e-budgeting sendiri telah diterapkan di Pemerintah Kota Surabaya sejak 2012.

Sistem penyusunan anggaran itu mampu memasukkan data kebutuhan dan belanja pemerintahan hingga harga satuan dan diklaim mampu mengurangi potensi korupsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Veronika Yasinta
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper