Bisnis.com, JAKARTA-- Polemik APBD DKI Jakarta 2015 belum selesai. Dengan menurunnya jumlah nominal anggaran dari Rp72 triliun menjadi Rp69,28 triliun membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memangkas dana.
Menurut Ahok, mau tidak mau harus ada pemangkasan dana pembangunan yang tidak disetujui untuk dialokasikan sebagai penyertaan modal pemerintah (PMP), Senin (13/4/2014).
"Ketua DPRD sudah berjanji pada saya proyek multiyears dia akan tanda tangan, nggak masalah. Kalau dia bohong, di APBD perubahan itu akan kami cabut," ujar Ahok membahas APBD 2015 dan PMP.
Ahok mengaku khawatir karena Pemprov DKI Jakarta butuh membeli alat berat yang banyak. Misalnya, truk sampah karena Pemprov DKI Jakarta memutuskan hubungan dengan swasta.
"Alat berat itu sudah kita e-katalog-kan di LKPP, tinggal kita beli. Jadi tidak dikhawatirkan lagi, bus tinggal beli. Hanya produsen kita telat. Lahan kita gelondongkan. Jadi kenapa duitnya takut tidak terpakai," ungkapnya.
Ahok merasa heran, karena UU mengatur bahwa menggunakan Pergub seharusnya menggunakan pagu APBD tahun sebelumnya bukan pagu belanja ditambah PMP. Jika memakai APBD sama dengan pagu sebelumnya, maka nilainya Rp 72,9 triliun. Sama seperti yang diusulkan oleh Pemprov DKI.